Baru-baru ini, saudara perempuannya, Kim Yo-jong, 31, menggantikan Kim Jong Un, yang kemudian menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang betapa gawatnya kesehatannya.
Seorang reporter Gedung Putih untuk tweet Bloomberg:
"KJU (Kim Jong Un) belum terlihat di acara-acara penting dalam beberapa hari terakhir.
"Tidak jelas bagi para pejabat AS apakah dia hidup atau mati. (CNN 1 melaporkan kondisinya sangat parah.)
"Pejabat administrasi Trump sedang mencari siapa yang akan berada di garis suksesi jika Kim Jong Un meninggal atau sudah mati, saya diberitahu."
• Pengakuan Jujur Nikita Dulu Cinta Mati Dipo Latief, Semua Dibelikan, Kini Berkasus: Ya Wallahualam
Lain lagi politisi Amerika Ted Lieu yang membuat cuitan tentang siapa yang akan memegang kekuasaan Korea Utara jika Kim Jong Un meninggal.
"Korea Utara tidak memiliki garis suksesi resmi.
"Jika Kim Jong Un meninggal, kemungkinan akan ada perebutan kekuasaan segera & intens.
"Sejarah juga mengajarkan kita bahwa negara totaliter tidak berakhir jika pemimpinnya mati. Tapi itu bisa memberikan peluang untuk perubahan."
Namun di saat rumor buruknya kondisi kesehatan Kim Jong Un, pemerintah negara tetangga Korea Utara, Korea Selatan, membuat pengumuman yang membantahnya.
Pemerintah Korea Utara mengumumkan bahwa Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, tidak dalam bahaya besar.
Respons Donald Trump
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan Kim Jong Un agar lekas sembuh pada Selasa (21/4/2020).
Namun, Trump enggan berkomentar terkait kondisi kesehatan yang dialami oleh Kim Jong Un setelah pemimpin otoriter itu dikabarkan kritis.
"Saya harap dia segera sembuh," ungkap Trump kepada reporter Gedung Putih seraya membahas hubungan baik yang selama ini dia jalin dengan pemimpin Korea Utara itu.