TRIBUNJATIM.COM - Di bulan puasa Ramadhan yang suci ini, dunia musik tanah air dan Sobat Ambyar di Indonesia berduka, dengan kepergian penyanyi campursari Didi Kempot, Selasa (5/5/2020), karena serangan jantung di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Ungkapan duka cita untuk sang legenda Didi Kempot meninggal di bulan puasa datang dari mana-mana. Mulai sesama penyanyi dan musisi, Sobat Ambyar hingga para pejabat, termasuk ucapan belasungkawa dari orang nomor satu di Republik Indonesia, Presiden Jokowi.
Berikut ini biodata dan profil lengkap keluarga Didi Kempot. Mulai biodata Didi Kempot, profil istri Didi Kempot, potret kecantikan putri Didi Kempot, serta jejak karir Didi Kempot hingga agama Didi Kempot, semua ada disini.
Untuk mengenal profil, biodata, sosok, dan kiprah Didi Kempot, istri, anak, dan keluarganya, simak ulasan TribunJatim.com di bawah ini, yang dikutip dan berbagai sumber.
Biodata Lengkap Didi Kempot
Dionisius Prasetyo atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Didi Kempot, merupakan penyanyi campursari asal Solo, Jawa Tengah.
Ia sebelumnya kerap dijuluki para penggemarnya dengan nama Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi.
Hingga yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Broken Heart.
Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Ia juga adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Pondang atau Mamik Prakoso.
Siapa sangka, di balik ketenarannya saat ini, pelantun lagu 'Stasiun Balapan' yang dirilis pada 1999 silam, dulunya adalah seorang pengamen.
Ia mengawali langkahnya di dunia musik sebagai musisi jalanan sejak 1984 hingga 1989.
Sejak saat itu, Didi Kempot telah menciptakan beberapa lagu hingga akhirnya ia bertekad untuk hijrah ke Jakarta dan berharap lagunya dilirik oleh produser.
Lagu-lagu karya Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan juga patah hati.
Hal ini membuat orang-orang yang mendengarkan lagunya juga ikut tersayat hatinya.
Pada 2019 lalu, lagu Didi Kempot yang berjudul 'Pamer Bojo' yang telah dirilis sejak 2016, kembali melejit di dunia musik Tanah Air.
Penggemar musik campur sari Didi Kempot yang kerap disebut dengan Sobat Ambyar kini semakin menyebar.
Tidak hanya terdiri dari kalangan dewasa, tetapi kaum muda kini juga menjadi penggemar lagu-lagu dari pria kelahiran 31 Desember 1966 ini.
Berikut biodata lengkapnya:
Didi Kempot
ꦣꦶꦣꦶꦏꦺꦩ꧀ꦥꦺꦴꦠ꧀
Nama lahir:
Dionisius Prasetyo
Nama lain:
Didi Prasetyo, Pakdhe Didi, Lord Didi, The Godfather of Broken Heart
Agama:
Islam
Lahir:
31 Desember 1966
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Meninggal:
5 Mei 2020 (umur 53)
Rumah Sakit Kasih Ibu,
Solo, Jawa Tengah.
Istri:
Yan Vellia (k. 1997)
Saudara:
Mamiek Prakoso (kakak)
Orang tua
Ranto Edi Gudel (ayah)
Umiyati Siti Nurjanah (ibu)
5 fakta mendiang Didi Kempot:
1. Mengawali Karier Sebagai Pengamen
Didi Kempot bukanlah penyanyi yang langsung muncul sebagai artis rekaman terkenal.
Dirinya mengawali perjuangan sebagai musisi jalanan atau pengamen.
Sekitar tahun 1984, Didi Kempot mulai menekuni profesi tersebut di Solo.
2 tahun berselang, Didi Kempot dan teman-temannya mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta.
Pada zaman tersebut, para musisi jalanan berlomba-lomba untuk masuk dapur rekaman dengan cara merekam lagu sendiri lalu menawarkan langsung ke produser.
Jika memang berbakat, para produser biasanya tak ragu untuk mengajak musisi jalanan rekaman dan berkarier di industri musik.
Beruntung, salah satu produser tertarik dengan suara Didi Kempot dan mengajaknya masuk ke dapur rekaman.
2. Tak Tamat SMA
Didi Kempot juga diketahui tidak menamatkan bangku sekolahnya.
Saat masih duduk di tingkat SMA, Didi Kempot memutuskan untuk tak melanjutkannya.
Usut punya usut, dia terpengaruh dengan perkataan sang ayah yang menyebutkan bahwa menjadi seniman itu tidak perlu sekolah tinggi karena yang terpenting adalah praktek.
3. Duta Kereta Api
Single Stasiun Balapan merupakan salah satu lagu paling populer milik Didi Kempot.
Nama Didi Kempot pun semakin dikenal masyarakat berkat lagu tersebut.
'Stasiun Balapan' merupakan album perdana Didi Kempot.
Ia merekam lagu tersebut pada 1998, kemudian albumnya berhasil diluncurkan satu tahun setelahnya.
Bahkan, berkat lagi tersebut dirinya dinobatkan sebagai Duta Kereta Api.
4. Cerita di Balik Lagu Stasiun Balapan
Tembang Stasiun Balapan menceritakan sebuah stasiun di Solo.
Lagu tersebut Didi Kempot ciptakan saat dia masih mengamen di sana.
Didi Kempot terinspirasi dari para penumpang di stasiun tersebut.
Dirinya pun berhasil membuat lirik dengan beberapa sindiran pada para penumpang kereta di Stasiun Balapan.
5. Sejarah Nama Kempot
Terlahir dengan nama Dionisius Prasetyo, banyak orang awam yang bertanya-tanya tentang nama Kempot di belakangnya.
Setelah ditelusuri, Kempot adalah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.
Didi Kempot mengaku bahwa dirinya merupakan pengamen yang eksis di jalanan Yogyakarta pada tahun 1984-1989.
Biodata Lengkap Istri Didi Kempot
Yan Vellia, istri Didi Kempot diketahui memiliki nama lengkap Yan Vellia Prasetya.
Perempuan yang diketahui berasal dari Semarang ini lahir pada 28 November 1981.
Yan Vellia yang kini berusia 38 tahun itu memiliki jarak usia 15 tahun dari sang suami.
Didi Kempot lahir pada 31 Desember 1966 dan kini telah berusia 53 tahun.
Penyanyi dangdut
Sama seperti Didi Kempot, Yan Vellia juga berkarier di dunia tarik suara.
Yan Vellia mengawali karir di dunia tarik suara pada tahun 1980-an.
Ia sempat bergabung dengan grup Orkes Dangdut Ervana 89.
Yan Vellia kemudian merilis beberapa lagu dan video klip seperti terlihat dalam kanal YouTube-nya Yan Vellia Official.
Ia juga terlihat menyanyikan lagu-lagu ciptaan Didi Kempot termasuk Pamer Bojo hingga Suket Teki.
Duet dengan Didi Kempot
Tak hanya tampil sebagai penyanyi solo, Yan Vellia juga tak jarang menjadi pasangan duet Didi Kempot di atas panggung.
Bersama sang suami, Yan Vellia juga sempat merilis lagu duet.
Lagu duet mereka diantaranya adalah Modal Dengkul dan Perawan Kalimantan.
Akrab dengan Sobat Ambyar
Didi Kempot dan Yan Vellia memang jarang mengumbar kemesraan mereka di media sosial.
Meski begitu, rumah tangga mereka hampir tak pernah diterpa gosip miring.
Nama Yan Vellia pun juga cukup familiar bagi para Sobat Ambyar, penggemar Didi Kempot.
Para Sobat Ambyar biasa memanggil istri Didi Kempot dengan sebutan Bunda Yan Vellia.
Dikaruniai dua anak
Kepergian Didi Kempot ini meninggalkan Yan Vellia dan kedua anaknya yang masih belia.
Pembantu Didi Kempot, Diah menyampaikan kedua anak Didi Kempot bernama Saka dan Seka.
Adapun, Saka akan naik dari kelas 4 menunjuk kelas 5 di SD Al - Firdaus Solo.
"Yang Saka berumur 10 tahun, ini mau naik ke kelas 5, adiknya seka berumur 3 tahun, hampir 4 tahun bulan Agustus nanti," papar Diah seperti dikutip dari TribunSolo.com (Grup TribunJatim.com ), Selasa (5/5/2020).
Potret Kecantikan Putri Didi Kempot
Terkuaknya potret kecantikan putri Didi Kempot dari istri pertama diketahui saat proses pemakaman Sang Lord Sobat Ambyar.
Didi Kempot memiliki seorang putri dari istri pertamanya, Saputri, dan dua anak masih kecil dari istri keduanya, penyanyi dangdut Yan Vellia.
Didi Kempot dengan Saputri sebenarnya memiliki tiga anak, anak pertama dan ketiga telah meninggal dunia.
Kedua istri Didi Kempot menangis histeris melepaskan kepergian sang suami yang meninggal dunia karena serangan jantung di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020), di bulan puasa Ramadhan 1441 H.
Semasa hidup, Didi Kempot dikenal sebagai penyanyi campursari yang telah menciptakan banyak karya.
Meski begitu, penyanyi berambut panjang ini tidak terlalu sering mengekpos tentang keluarganya.
Sedikit sekali informasi mengenai keluarga Didi Kempot.
Namun potret keluarga Didi Kempot akhirnya terungkap.
Foto tersebut tergantung di ruang tamu rumah duka di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Foto berpigura emas itu menampakkan potret lengkap Didi Kempot bersama istri pertama, Saputri dan anaknya, Siola Putri Reginaresi.
Ketiganya terlihat mesra berfoto bersama.
Didi Kempot memakai beskap khas Jawa berwarna ungu kehitaman.
Ia juga mengenakan blankon dengan warna senada.
Sementara istrinya memakai baju hitam panjang dengan penutup kepala menyembunyikan rambutnya.
Sang istri juga membawa kipas di tangan.
Di depan mereka, berdiri gadis cantik memakai baju tradisional Jawa berupa kemben berwarna hitam.
Gadis bersanggul itu tersenyum manis ke arah kamera.
Seorang rekan Didi Kempot, Dede mengatakan, Didi Kempot meninggalkan anak perempuan dari istri pertamanya.
"(Anaknya) ya cuma satu ini," ucap Dede.
Dede yang kenal Didi Kempot saat bekerja mengungkap pertemuan terakhirnya dengan sang maestro.
"Saya ketemu terakhir ya tiga minggu lalu, ketemu di sini," kata dia.
Dede mengaku tidak ada yang dikeluhkan dari Didi Kempot saat bertemu dengannya.
"Nggak ada, paling hanya kesel saja, capek," ujarnya.
Didi Kempot dimakamkan di TPU Jatisari yang tidak jauh dari rumah duka, Selasa (5/5/2020).
Pemakaman Didi Kempot diwarnai isak tangis histeris dari istri pertamanya, Saputri dan anaknya, Siola Putri Reginaresi.
TPU tersebut hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah keluarga istri pertamanya di Dusun Punthuk Pelem RT 04 RW 05, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Saat melangkahkan kaki ke luar rumah seirama dengan jenazah sang suami di dalam peti yang dibawa ke TPU Jatisari, Saputri tampak tak kuasa menahan kesedihan.
Putri sapaan akrabnya tampak meneteskan air mata, sehingga kedua bola matanya tampak sembab, sembari dipapah seorang Polwan.
Terlebih saat mendapati suami tercintanya dimasukkan ke liang lahan untuk selama-lamanya sekitar pukul 14.45 WIB.
Saat itu juga ada ratusan masyarakat dan Sobat Ambyar yang tampak menggunakan kaus bergambar 'God Father of Broken Heart'.
Lantunan kalimat tauhid dan sholawat menggema sejak jenazah di keluarkan dari dalam rumah duka menuju TPU Jatisari.
Bahkan pelayat juga tampak mengabadikan setiap momen sebelum idolanya Didi Kempot disemayamkan selama-lamanya.
Selain itu ada sejumlah pejabat yang mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir, mulai dari Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Gubernur Jateng Ganjar, Ganjar Pranowo hingga Kapolres Ngawi, AKBP Dicky Yustisiyanto. (*/dari berbagai sumber)