TRIBUNJATIM.COM - Berdasarkan update terbaru virus corona, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan, Kamis 7 Mei 2020.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virua Corona (Covid-19), Achmad Yurianto.
Yuri menyebutkan, pasien positif Covid-19 di Indonesia meningkat 338 orang per Kamis, 7 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 12.776 pasien.
Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Kamis sore.
Sementara itu, dari total kasus positif tersebut, terdapat tambahan 35 pasien positif Corona yang meninggal dunia.
• UPDATE Corona di Dunia Kamis 7 Mei 2020, Indonesia Urutan ke-36, Amerika Serikat Kasus Terbanyak
• Fenomena Cara Hidup Satu Suku di Dunia yang Bebas Virus Corona, Kuncinya Pemerintah, Ini Rahasianya
Kini, total kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 930 pasien.
Kabar baiknya, terdapat tambahan 64 pasien yang dinyatakan sembuh.
Sehingga, total pasien sembuh bertambah menjadi 2.381 orang.
Sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 12.438 pasien per 6 Mei 2020.
Sementara itu, total terdapat 2.317 pasien yang dinyatakan sembuh dan 895 pasien meninggal dunia.
Cara Mengurangi Kecemasan Akibat Pandemi Covid-19
Dokter Psikiater di Klinik Psikosomatik OMNI Hospital Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ FAPM, memberikan tips untuk mengurangi gangguan kecemasan akibat wabah Corona.
Menurut dr Andri, pada dasarnya setiap manusia bisa mengalami gangguan kecemasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari.
Sebab setiap manusia mengalami kondisi tertekan pada suatu hal sehingga menimbulkan kecemasan.
"Seringkali kalau kita berbicara tentang kecemasan bukan hanya saat wabah Covid-19."
"Kehidupan kita sehari-hari juga bisa menimbulkan kecemasan."
"Yang membuat seseorang mengalami kecemasan, ketika dia tidak mampu lagi beradaptasi, tertekan, hingga mengalami stres," ujar dr Andri kepada Tribunnews melalui sambungan Zoom Meeting, Rabu (6/5/2020).
dr Andri juga menuturkan, seseorang tidak serta merta langsung mengalami gangguan kecemasan.
Menurutnya, ada sejumlah tahapan awal yang dilalui.
• Nasib Pilu Sekeluarga Tinggal di Becak, Kena PHK karena Corona, Tidur di Emperan-Hidup dari Dermawan
"Level awalnya itu stres dulu, dia tertekan, dia tidak nyaman, dan berusaha beradaptasi."
"Lalu ketika orang itu tidak mampu lagi beradaptasi, maka dia mengalami gejala kecemasan," katanya.
Lantas bagaimana ia memberikan tips untuk mengurangi gangguan kecemasan akibat wabah Corona?
dr Andri menyampaikan ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh semua orang yang mengalami kecemasan.
Di antaranya adalah menerima kenyataan, melakukan relaksasi, dan membatasi informasi.
Terkait menerima kenyataan, dr Andri menjelaskan, hal itu dilakukan agar diri kita tidak terlalu terbebani dengan kondisi saat ini.
Pasalnya, kondisi sulit akibat Corona juga dirasakan banyak orang dari berbagai negara yang terdampak.
"Pertama yang perlu diperhatikan adalah menerima kenyataan kondisi ini, ikhlas adalah salah satu cara untuk menerima."
"Kita belajar untuk menerima bahwa keadaan ini semua manusia ikut mengalaminya."
"Ada lebih dari 200 negara mengalami hal yang sama," ungkapnya.
• 8 Vaksin yang Tengah Dikembangkan Peneliti untuk Tangani Covid-19, Ciptakan Antibodi Lawan Corona
Selain itu, dr Andri menyatakan, berupayalah untuk menganggap kondisi akibat wabah bisa membuat diri kita 'naik kelas' dalam kehidupan.
"Supaya kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi," tambahnya.
Kendati demikian, dr Andri tak memungkiri adanya kesulitan dalam menghadapi krisis kehidupan seperti saat ini.
"Untuk itu tidak masalah bila diri kita merasakan sedih, kecewa, dan marah atas kondisi ini," jelasnya.
Menurutnya, perasaan tersebut adalah bagian dari norma yang wajar.
"Tapi jangan lupa kita mulai mencatat apa yang bisa kita lakukan supaya bisa lebih baik lagi ke depan," paparnya.
Selain itu, cara kedua dari dr Andri adalah melakukan relaksasi.
Relaksasi bisa dilakukan kapan saja, misalnya dalam kondisi berpuasa seperti sekarang, bisa dilakukan sehabis sembayang.
"Lakukan upaya penenangan diri, perhatikan napas kita, tenangkan pikiran kita, tidak mudah tapi bisa dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, cara terakhir menurut dr Andri adalah membatasi informasi yang berkaitan dengan Covid-19.
"Informasi yang saat ini diharapkan oleh masyarakat adalah informasi yang bersifat optimis, yang membangkitkan semangat, itu yang sebenarnya harus ditekankan," tegas dr Andri.
Untuk itu, dalam mengurangi kecemasan, batasi menerima informasi buruk soal wabah Corona.
Misalnya dengan hanya satu jam saja, kemudian lakukan hal yang di tengah karantina.
"Satu hari satu jam saja, lalu bisa mengerjakan hal yang lain yang bisa dilakukan dari rumah."
"Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan untuk mengurangi kecemasan dan stres dalam keadaan covid-19 ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 6 Mei: Jumlah Pasien Positif Naik 338, Total 12.776 Kasus