Virus Corona di Jawa Timur

Validitas Rapid Test Covid-19 di Indonesia 62,9 Persen, Gugus Tugas Jatim: Sifatnya Screening

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelanggar jam malam PSBB Surabaya menjalani rapid test di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sering kali ditemukan hasil rapid test yang tidak sesuai dengan hasil tes swab atauPolymerase Chain Reaction (PCR).

Padahal, dua metode itu sama-sama dipakai untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus Corona  (Covid-19 ) atau tidak.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengungkap validitas rapid test untuk mendeteksi adanya Covid-19 di tubuh seseorang memang rendah.

Baru Terkuak Cara Bicara Didi Kempot sebelum Wafat, Asisten Sebut Ngelantur saat di Hotel: Ada Apa?

Suami Istri Pemilik Stand Meninggal Seusai Positif Corona, 2 Pasar di Surabaya Ini Terpaksa Ditutup

"Rapid test itu tidak begitu sensitif karena untuk di Indonesia rapid test ini hanya mengukur anti bodi, nanti akan keluar yang untuk mengukur anti gen," kata Joni, Kamis (7/5/2020).

Joni menyebutkan hampir semua produk rapid test yang masuk ke Indonesia untuk mendeteksi sebuah anti bodi pada Covid-19 validitasnya 62,9 persen.

"Sensitivitasnya rendah, dan sifatnya memang bukan untuk diagnosis tapi skrining. Kalau positif dilanjutkan test PCR," lanjut Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.

Kisah Romantis di Tengah Corona, Gadis Kirgizstan Terjebak di Bali dan Cinlok dengan Pria Lampung

Rahasia Sumpah Serapah Inul ke Rhoma Irama 17 Tahun Lalu Terkuak, Buka Luka Lama: Kini Jadi Nyata

Joni mencontohkan, pada satu kasus bisa saja seseorang positif Covid-19 tapi saat dilakukan rapid test hasilnya negatif.

Sebabnya, anti bodi orang tersebut belum keluar sehingga rapid test tidak mendeteksi adanya antibodi.

"Ibaratnya ada musuh yang masuk, tentara kita menyerang musuh itu. Jadi yang dideteksi (rapid test) itu bukan musuh yang masuk tapi tentara yang menyerang. Kan bisa saja (saat rapid test) musuhnya sudah masuk tapi tentaranya belum ada," pungkasnya.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini