Inilah ancaman China ke Prancis dan minta kontrak senjata dengan Taiwan dibatalkan. Simak selengkapnya!
TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah China memperingati agar membatalkan kontrak senjata dengan Taiwan. China bahkan mengancam Pransis bahwa kesepakatan dengan Taiwan dapat membahayakan hubungan diplomatik antara Beijing dan Paris.
"Kami menentang penjualan senjata asing ke Taiwan atau melakukan pertukaran militer dan keamanan dengan pulau itu. Sikap ini konsisten dan jelas," kata Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China seperti yang dilansir South China Morning Post.
Dia menambahkan, “Tiongkok telah menyatakan keprihatinan serius terhadap Prancis. Kami sekali lagi mendesak Prancis untuk mematuhi prinsip satu-China, membatalkan rencananya untuk menjual senjata ke Taiwan, dan menghindari kerusakan hubungan Tiongkok-Prancis."
• Isi Telepon Prabowo & Menhan China Saat Laut China Selatan Memanas Bocor, Singgung Kekuatan Militer
Prinsip satu-China adalah kebijakan yang dianjurkan Beijing yang menyatakan bahwa hanya ada satu negara berdaulat atas nama China dan daratan Tiongkok dan Taiwan -yang nama resminya tetap Republik Tiongkok- milik satu negara.
Menurut Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, pulau itu berencana untuk meningkatkan sistem interferensi rudal dari enam frigat buatan La Fayette yang dibeli Perancis sekitar 30 tahun yang lalu, yang membuat hubungan antara China dan Prancis ke level terendah dalam sejarah.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah mengalokasikan US$ 27,8 juta untuk pembelian kit upgrade peluncur Dagaie Mk 2 dan amunisi dari Prancis.
Protes Beijing atas penjualan yang direncanakan adalah salah satu langkah terbaru oleh China untuk mempertahankan ruang internasional pulau itu.
Taiwan telah dipuji secara luas atas keberhasilannya dalam menahan wabah virus Corona dan telah menerima dukungan atas keinginannya untuk mengambil bagian dalam Majelis Kesehatan Dunia, badan pembuat keputusan World Health Organisation (WHO).
Tapi hal itu membuat Beijing kesal. China melakukan veto yang menolak Taiwan bergabung dengan WHO. Alasannya, pulau itu adalah bagian dari China dan karenanya tidak memiliki hak untuk bergabung dengan badan internasional.
Beijing juga memprotes hubungan militer antara Taiwan dan negara-negara lain.
Prancis menjual enam fregat ke Taiwan senilai US$ 2,8 miliar pada tahun 1991, yang menyebabkan pembekuan dalam hubungan diplomatik antara Paris dan Beijing.
Sumber : Kontan.co.id
Obrolan Prabowo & Menhan China via Telepon Saat Laut China Selatan Memanas Bocor ke Publik, Singgung Kekuatan Militer?