TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, sekaligus Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan upaya menurunkan tingkat kematian pasien Corona dengan metode terapi plasma convalescent (TPK).
Ungkapan itu disampaikan, saat dirinya menghadiri konfrensi pers terbatas terkait perkembangan pasien Covid-19 Jawa Timur yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Rabu (27/5/2020).
Terapi Plasma Konvalesen (TPK) adalah cara mentransfusikan plasma mantan pasien Covid-19 (sudah sembuh) kepada pasien Covid-19 yang sedang dalam kondisi sedang maupun berat/kritis.
• Terkuak Sosok Penyebar Video Mirip Syahrini, Polisi Bongkar Taktik, Kades: Ekonomi Lemah, Jaga Toko
Terkait hal itu, Prof Dr Cita R S Prakoeswa, Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD Dr Soetomo mengatakan, saat ini sedang dilakukan TPK untuk pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo berbasis riset.
Jadi, terapi diberikan sesuai kaidah riset yang mengikuti prinsip good clinical practice, mendapatkan ethical clearance dari Komite Etik Penelitian Kesehatan dan dilakukan monitoring evaluasi ketat oleh Clinical Research Unit.
Hal itu dilakukan dalam upaya patient safety pada pasien Covid-19 yang menjalani TPK.
• Saputri Istri Pertama Didi Kempot Blak-blakan soal Rumah Tangganya dengan Sang Maestro: Tahu Goreng
• Curiganya Warga Tulungagung Lihat Mobil Mondar-mandir saat Jam Malam, Ternyata Bandar Sabu, Teler
"Intinya keamanan dan hak pasien terjamin saat menerima TPK," kata Profesor Cita saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).
Dalam upaya tersebut RSUD Dr Soetomo kini sedang menyeleksi calon donor TPK agar sesuai dengan calon penerima TPK.
Kriteria donor adalah para eks pasien Covid-19 yang berusia 17-60 tahun dan sembuh Covid-19 berdasarkan dua kali tes swab PCR.
• Surabaya Diguyur Hujan Deras, Kawasan Panjang Jiwo Banjir, Puluhan Pengendara Menepi Motornya Mogok
"Calon donor cukup banyak, namun harus dilakukan serangkaian tes untuk menjamin kesesuaian donor dan penerima. Ini yang sulit, tapi kami terus berupaya," ucapnya.
Di kesempatan itu, Profesor Cita mengungkapkan, dalam minggu ini RSUD Dr Soetomo sudah melakukan terapi plasma konvalesen (TPK) kepada dua pasien Covid-19.
Kendati demikian, saat ini Profesor Cita belum bisa menjelaskan hasil dari terapi tersebut.
Ia memastikan, hasil tersebut dapat diketahui setelah para dokter tuntas melakukan observasi.
"Pelaksanaan TPK butuh observasi ketat. Bila telah selesai masa observasi akan kami analisis berbagai parameter baik klinis maupun laboratorium," tutupnya.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Arie Noer Rachmawati