Virus Corona di Jawa Timur

Kisruh Mobil PCR, Wali Kota Risma-Pemprov Jawa Timur Memanas, Komisi A DPRD Jatim Prihatin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (30/4/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM - Komisi A DPRD Jawa Timur mengingatkan jajaran pemerintahan untuk bekerja sama dalam menangani virus Corona atau Covid-19.

Adanya permasalahan di lapangan, seharusnya tak disikapi secara berlebihan, namun diselesaikan dengan musyawarah bersama.

"Kalau ada masalah, jangan langsung di depan media, di depan rakyat, namun duduk satu meja. Pemimpin sebaiknya memberikan solusi dengan suasana adem dan tidak gaduh," ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Hadi Dediyansyah ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Pimpinan komisi yang membidangi pemerintahan ini menilai, perselisihan di lapangan merupakan hal yang wajar.

Namun menurutnya, seharusnya hal itu bisa selesai dengan duduk bersama dengan tak diumbar di depan masyarakat.

"Kami prihatin. Di saat seperti ini bukannya berkerja sama, namun justru memperlihatkan contoh yang tidak baik di depan masyarakat," kata anggota DPRD Jawa Timur dari dapil Jatim 1 (Surabaya) ini.

Wali Kota Risma Geram Mobil Laboratorium PCR dari BNPB Tak Bisa Digunakan di Surabaya

Tunjungan Plaza Surabaya Uji Coba Sistem One Way, Pengunjung Merasa Aneh, Sempat Bingung Salah Jalur

"Kami kasihan kepada masyarakat yang sedang susah. Kami meminta semua pihak menahan diri karena sebenarnya bisa dimusyawarahkan, dan kita punya budaya toleransi dan gotong royong," kata politisi Partai Gerindra ini.

Sebelumnya, dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, naik pitam begitu mendengar kabar bahwa mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB tidak dapat digunakan oleh Pemkot Surabaya.

Padahal, menurut Tri Rismaharini, dirinya secara langsung telah berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil PCR itu.

Balita Positif Covid-19 yang Ikut Mudik ke Dampit Malang Sudah Dinyatakan Negatif

AWAS Surabaya Terancam Jadi Wuhan Kedua karena Sikap Warganya, Simak Penjelasan Ahli

Bahkan, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Saat itu, Tri Rismaharini juga menunjukkan bukti chat WhatsApp antara dirinya dengan Doni Monardo.

Sebuah video Tri Rismaharini yang marah besar pun beredar.

Ia terlihat berbicara dengan seseorang melalui telepon ketika mendengar 2 mobil PCR dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Dalam potongan video tersebut, Tri Rismaharini terdengar menyebut dua mobil itu untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.

Gugus Tugas Covid-19 Jatim Tegaskan Mobil PCR Bukan Hanya untuk Surabaya, Begini Penjelasannya

Tangis Haru Risma Dapat Bantuan Ambulans & Uji Swab dari BIN di Surabaya: Semoga Corona Bisa Selesai

"Kalau mau memboikot jangan begitu pak caranya. Saya akan ngomong ke semua orang," kata Tri Rismaharini kepada orang yang berkomunikasi dengannya melalui telepon.

"Pak, pak, saya tidak terima, betul saya tidak terima. Saya dibilang tidak bisa kerja. Siapa yang tidak bisa kerja sekarang. Kalau ngawur nyerobot gitu, siapa yang tidak bisa bekerja," tukas Tri Rismaharini.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini