Untungnya, pemerintah setempat bergerak cepat dengan menerapkan kebijakan isolasi ketat dan perbatasan ditutup.
Tapi tiba-tiba jumlah kasus virus Corona di Fiji melonjak menjadi 18 kasus.
Setelah berjuang selama hampir 3 bulan lamanya Perdana Menteri Frank Bainimarama dengan bangga mengumumkan negaranya berstatus bebas virus Corona.
"Ini semua berkat doa, kerja keras, dan ketegasan," ucap Perdana Menteri Frank Bainimarama.
"Pasien Covid-19 terakhir kami telah dinyatakan sembuh," tulisnya dalam akun Twitter.
"Selain itu, sudah 45 hari lamanya kami tidak memiliki kasus virus Corona baru."
"Fiji juga mengumumkan bahwa negara mereka tidak memiliki kasus kematian dan artinya tingkat pemulihan kami adalah 100 persen."
• 1 Negara Terancam Musnah dari Bumi karena Corona, Kekebalan Rakyat Rendah: Situasi Hidup dan Mati
Apa yang terjadi Fiji langsung membuat bangga.
Sebab pada dasarnya Kepulauan Pasifik pada awalnya dipandang sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap virus Corona.
Alasannya karena infrastruktur kesehatan di sini kekurangan sumber daya dan tingginya tingkat kematian karena kondisi kesehatan umum seperti diabetes dan penyakit jantung.
Ada juga kekhawatiran isolasi geografis dapat mengubah pulau-pulau itu menjadi inkubator infeksi.
• KABAR BAHAGIA, Indonesia Akhirnya Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Satu Kendala: Imunisasi Massal
Seperti ketika epidemi campak di Samoa akhir tahun lalu menewaskan 83 orang, kebanyakan dari mereka bayi dan balita.
Namun, ketika negara besar kewalahan menghadapi virus Corona, negara-negara di kawasan itu justru bertindak cepat.
Mereka membuat keputusan mahal untuk menutup perbatasan dan menutup perdagangan pariwisata yang menopang ekonomi mereka.
Tujuannya hanya untuk melindungi warga negara mereka.