TRIBUNJATIM.COM - Terkait kasus kematian George Floyd di Amerika Serikat yang menghebohkan dunia, hasil autopsi memberikan penjelasan soal itu.
Berdasarkan hasil autopsi, George Floyd dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 .
Namun, benarkah George Floyd meninggal karena virus Corona atau Covid-19?
Seperti diketahui, nama George Floyd (46) menjadi perbincangan di dunia internasional karena dia diduga dibunuh oleh polisi saat ditangkap.
George Floyd meninggal dunia karena lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang polisi bernama Derek Chauvin, saat dilakukan penangkapan.
Dia dituduh telah melakukan transaksi menggunakan uang palsu sebesar 20 dolar Amerika Serikat.
Saat ditangkap dan diborgol, George Floyd tidak melakukan perlawanan. Namun, dia justru ditidih lutut oleh Derek di lehernya.
• Bisa Hirup Udara Bebas, YouTuber Prank Sembako Sampah Ferdian Paleka Dijemput Sosok Ini, Pacarnya?
• VIRAL Curhat Pilu Istri saat Rumah Baru Selesai Dibangun & Siap Ditempati Suami Mendadak Meninggal
George Floyd sempat berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas dan memohon pada Derek untuk tidak menekan lehernya dengan lutut.
Namun permintaannya tak diindahkan dan George Floyd meninggal dunia karena kesulitan bernapas.
Kematian George Floyd menjadi pemicu gerakan Black Lives Matter dan Justice for George yang disuarakan oleh masyarakat Amerika Serikat, agar tak ada rasisme lagi di negara itu.
Jenazah George Floyd kemudian diautopsi dan pada Rabu (4/6/2020) waktu setempat, hasil lengkapnya telah diumumkan.
• Terpisah Jarak & Jeruji Besi, Abash Lepas Rindu dengan Lucinta Luna Pakai Cara Ini: Seminggu Sekali
• Siapa Pria Bertato Indonesia yang Ikut Rusuh Demo George Floyd di AS? Pria Kelahiran Jawa Itu Viral
Dilansir Tribunjogja.com (grup TribunJatim.com ) dari laman ABC News, Jumat (5/6/2020), postmortem swab yang dilakukan pada 26 Mei lalu menunjukan bahwa George Floyd positif terinfeksi virus Corona berjenis 2019-nCoV RNA.
Menurut penuturan Kepala Penguji Medis Hennepin County, Dr. Andrew Baker dalam 20 halaman laporan, George Floyd terinfeksi virus Corona tanpa gejala.
"Hasil autopsi kemungkinan besar mencerminkan PCR positif tanpa gejala tetapi persisten dari infeksi sebelumnya," kata Dr. Baker.
Dalam laporan pers yang disebarkan awal pekan ini, pihak kantor pengujian medis Hennepin County ini mengatakan jika penyebab kematian George Floyd adalah henti kardiopulmoner dan kompresi leher.
Sementara itu, autopsi yang diminta oleh pihak keluarga menunjukkan hasil bahwa kematian George Floyd adalah karena kompresi leher dan punggung, yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak.
Tidak disebutkan apakah infeksi virus Corona menyebabkan kematian pada George.
• Kapan Vaksin Corona Buatan Indonesia Selesai? Pemerintah Kejar Target, Menristek Kuak Perkembangan
• Nikita Mirzani Sebut Akun Gosip Bisa Dibayar, Tidak Seimbang, Melaney Ricardo: Menambah Keceriaan
Kepolisian Minneapolis telah memecat empat petugasnya, termasuk Derek yang menindih leher George Floyd dengan lututnya.
Gelombang demonstran di Amerika Serikat menginginkan keadilan untuk George Floyd, yang menurut mereka tidak diperlakukan semestinya hanya karena dia warga berkulit gelap.
Demonstran merasa jika George Floyd tidak seharusnya mendapat perlakuan seperti itu karena kejahatan yang dituduhkan padanya adalah non-kekerasan dan dia tidak melakukan perlawanan, termasuk tidak bersenjata.
Mereka juga ingin tidak ada rasisme dan perbedaan perlakuan yang diterima oleh warga kulit putih dan kulit gelap di Amerika Serikat.
• Sosok George Floyd yang Kematiannya Picu Demonstrasi di AS, Pria Berbadan Besar & Baik Hati
• Sidak Beberapa Kafe di Kota Malang, Satgas Covid-19 Rapid Test Puluhan Orang, Ada 6 Orang Reaktif
Diberitakan sebelumnya, George Floyd meninggal dunia setelah lehernya ditekan selama 8 menit oleh Derek Chauvin yang saat itu masih menjabat sebagai polisi di Minneapolis, Minnesota, AS.
George Floyd diduga menggunakan uang palsu saat berbelanja, kemudian dia dibekuk di tanah dengan tangan diborgol ke belakang.
Kronologi Kejadian
Insiden ini terjadi pada 25 Mei lalu, saat pria Afrika-Amerika George Floyd ke sebuah toko untuk membeli sesuatu.
Dilansir NBC News, George Floyd diduga membayar dengan uang 20 dollar palsu.
George kemudian masuk ke mobil.
Polisi kemudian datang dan George diminta keluar dari mobil dan langsung diborgol.
Menurut Insider, rekaman CCTV di restoran sekitar menunjukkan George Floyd sebenarnya tidak berontak saat ditahan polisi.
• Buntut Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk Banting Toples Nastar, Dilaporkan Satpol PP ke Polisi
• Nasib Derek Chauvin Polisi Pembunuh George Floyd, Didakwa Pasal Pembunuhan dan Digugat Cerai Istri
Namun, seorang polisi bernama Derek Chauvin langsung membekuk George dengan cara yang tak manusiawi.
Saat lehernya ditindih, George Floyd terdengar merintih dan terus berkata "Saya tak bisa bernapas, Pak Polisi."
Setelah ditindih seperti itu selama sekitar 8 menit, George Floyd kemudian tak bergerak lagi.
Ia dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, tapi dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.
Tim pemadam kebakaran Minneapolis menyebut, denyut nadi George Floyd sudah tak ada saat ia diangkat masuk ke dalam ambulans.
(Tribunjogja.com | Fatimah Artayu Fitrazana)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hasil Autopsi George Floyd Positif Terinfeksi Virus Corona, Berikut Penjelasannya!