PSBB Surabaya Raya

Curhat Driver Ojol Minta PSBB Surabaya Raya Tak Sampai Jilid 4, Ungkap 1 Keinginan ini ke Pemerintah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantauan saat PSBB Surabaya di Jalan Jalan Ahmad Yani, lalu lintas tampak Lenggang, Sabtu (2/5/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jatim meminta agar tidak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga tahap keempat.

Mereka berharap tidak adanya perpanjangan masa PSBB Surabaya Raya.

Sebagaimana diketahui, masa PSBB Surabaya Raya tahap tiga sudah memasuki hari terakhir, Senin (8/6/2020).

PSBB Surabaya Raya Berakhir Hari ini, Attack Rate Surabaya Lebih Tinggi dari Jakarta, Diperpanjang?

Sementara keputusan apakah diperpanjang atau tidak, direncanakan bakal segera diumumkan oleh Pemprov Jatim hari ini.

Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jatim, Daniel Lukas Rorong berharap agar tidak ada perpanjangan masa PSBB Surabaya Raya.

"Ini harapan dan aspirasi dari rekan-rekan ojol yang bernaung di bawah PDOI Jawa Timur maupun yang tidak," kata Daniel, dikutip dari rilis yang diterima, Senin (8/6/2020).

Istri Syok Tahu Pekerjaan Suami, 2 Bulan Hasilkan 4 M, Terkuak setelah Kena 1 Penyakit, Ending Miris

Detik-detik Nasib PSBB Surabaya Diperpanjang atau Tidak, Sikap Beda Risma & Khofifah: Epidemiologi

Penolakan perpanjangan masa PSBB Surabaya Raya itu lantaran mereka para ojol ingin beraktivitas kembali seperti membawa penumpang.

Sebab, selama masa PSBB Surabaya Raya pendapatan mereka disebutnya anjlok bahkan hingga 70 persen.

Daniel menambahkan, misalnya nanti para ojol telah diperbolehkan kembali membawa penumpang, dia juga tetap meminta rekan-rekannya untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

BERITA TERPOPULER JATIM: Nasib PSBB Surabaya Raya hingga Hasil Perburuan PDP Covid-19 di Tulungagung

Protokol kesehatan tetap harus dilakukan agar wabah ini tidak semakin meluas.

Mulai dari kelengkapan atribut hingga untuk mengurangi kontak langsung dengan penumpang harus tetap diperhatikan.

Bahkan, bisa jadi nantinya calon penumpang agar sedianya membawa helm sendiri.

"Antara ojol dan penumpang bisa sama-sama mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.

Penulis: Yusron Nuafal Putra

Editor: Arie Noer Rachmawati

Berita Terkini