TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Dampak aktivitas armada angkutan material proyek pembangunan Bendungan Semantok dikeluhkan warga Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk.
Ini setelah adanya kerusakan jalan nasional Nganjuk - Bojonegoro juga banyaknya debu berterbangan yang mencemari lingkungan warga di sepanjang jalan.
Salah satu warga Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, Narti (nama samaran) mengatakan, kalau jalan menjadi rusak akibat dilewati armada truk bertonase besar pengangkut material proyek Bendungan Semantok bisa dimaklumi warga.
Namun untuk debu berterbangan yang ditimbulkan dari armada truk pengangkut material tersebutlah banyak dikeluhkan warga.
• Lega Jambret yang Tewaskan Driver Ojol Wanita Tertangkap, PDOI Jatim Siap Kawal Sampai Vonis
"Seperti kami yang membuka usaha warung ini, pembeli menjadi sepi karena debu berterbangan setiap ada kendaraan lewat. Makanan gorengan yang kami suguhkan di warung menjadi kotor oleh debu," kata Narti yang enggan disebut nama aslinya tersebut, kemarin (9/6).
Sebetulnya, dikatakan Narti, warga berharap ada penyiraman air di jalan untuk menghindari debu berterbangan dan mencemari lingkungan warga di sepanjan jalan yang dilalui truk pengangkut material proyek strategis nasional Bendungan Semantok. Apalagi saat ini mulai datang musim kemarau sehingga debu yang mencemari lingkungan warga disepanjang jalan nasional Nganjuk - Bojonegoro semakin parah saja.
"Coba bayangkan, bagaimana kalau udara banyak debu dampak dari lalu lalang kendaraan besar, apa tidak gelisah warga karena merasa lingkunganya terganggu," ujar Narti.
Untuk itu, tambah Narti, pihaknya berharap ada tindakan penyiraman air di sepanjang jalan untuk mengurangi atau mencegah debu berterbangan di udara. Karena bagaimanapun bila kondisi tersebut terus berlangsung maka warga akan terkena dampaknya seperti sakit nafas karena udara tercemar oleh debu dan sebagainya.
• Bersama Ketua Baru, Satria Jawa Timur Siap Menangkan Calon Gerindra di Pilkada hingga Pilpres
• 5 Seleb Tanah Air yang Sempat Hilang Ingatan, Kecelakaan saat Antar Anak hingga Ada yang Meninggal
"Kita mendukung proyek nasional Bendungan semantok, tapi mohon dampak debu sepanjang jalan bisa dihilangkan," tandasnya.
Sementara dampak debu yang ditimbulkan dari armada angkutan material proyek Bendungan Semantok mendapat perhatian Ketua Komisi III DPRD Nganjuk, Marianto.
Menurutya, sebenarnya sudah menjadi kewajiban pengembang untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan atas pengerjaan proyek, apalagi proyek nasional seperti pembangunan Bendungan Semantok.
Karena pembangunan tersebut diyakini nantinya akan membantu dan memberi manfaat besar kepada masyarakat secara luas, tapi dalam pengerjaannya jangan sampai merugikan warga.
"Jadi pengembang wajib melakukan penyiraman sepanjang jalan setiap hari dua kali atau lebih untuk mengurangi polusi debu kepada warga terdampak. Dan kondisi itu memang baru kami dengar, dan kami dalam waktu dekat bersama Komisi I akan memanggil semua pihak atas permasalahan tersebut," kata Marianto yang juga Politisi PDIP tersebut.
• Maia dan Mulan Ternyata Bersaudara, Muncul Rahasia Silsilah Keluarga, Viral Fakta Baru Terbongkar
• Polres Kediri Siapkan Aspol Tangguh Semeru, Tangkal Ancaman Pandemi Covid-19
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, Tri Wahyu Kuncoro mengatakan, seharusnya Proyek pembangunan Bendungan Semantok jangan sampai merugikan masyarakat.
Baik itu karena polusi udara yang ditimbulkan ataupun kerugian-kerugian akibat kegiatan lainnya.
"Seharusnya persoalan itu sudah bisa diantisipasi oleh pelaksana proyek karena itu dampak dari semakin tingginya intensitas truk bermuatan material proyek. Dan pihak pengembang memang wajib melakukan penyiraman atau penyemrotan jalan untuk mengantisipasi debu berterbangan tanpa diminta oleh siapapun, lebih-lebih warga terdampak," tutur Tri Wahyu Kuncoro.
Memang, dampak dari pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Semantok sudah pernah disosialisasikan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat pada bulan Februari 2020 lalu.
Dimana warga diminta untuk bersiap-siap menerima dampak yang timbul karena semakin tingginya aktivitas armada pengangkut material proyek Pembangunan Bendungan Semantok.
"Tentunya kami berharap warga bisa memaklumi dampak yang ditimbulkan dari proyek nasional Bendungan Semantok, karena proyek tersebut nantinya juga untuk kemajuan masyarakat Nganjuk terutama di sekitar lokasi proyek," tutur Novi Rahman Hidhayat. (aru/Achmad Amru Muiz)