Virus Corona di Sidoarjo

DPRD Jatim Harap Sekolah Tak Jadi Klaster Baru Covid-19, 'Kesehatan Siswa dan Guru Prioritas'

Penulis: M Sudarsono
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI aktivitas belajar mengajar tahun ajaran baru 13 Juli kembali ke sekolah.

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pemerintah diminta harus benar-benar maksimal dalam menerapkan protokol kesehatan,  jika memang pada tahun ajaran baru 13 Juli mendatang, sekolah bakal mulai diaktifkan.

Menurut Anggota DPRD Jatim Achmas Amir Aslichin, kesehatan para siswa dan guru harus tetap menjadi prioritas.

Jangan sampai sekolah menjadi klaster baru dalam penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).

Terjawab di Mana Menkes Terawan Jelang New Normal, Najwa Shihab Beri Pesan, Tiap Diundang Ditolak

Kisah Pilu Janda Hamil Batal Nikah, Calon Suami Tak Muncul di Hari H, Malu Berujung Libatkan Polisi

"Butuh persiapan matang untuk menyambut proses belajar mengajar di sekolah. Aturan protokol kesehatan di sekolah harus benar-benar dilakukan dengan tepat,” katanya, Jumat (12/6/2020).

Menurut Iin, panggilan Amir Aslichin, pemakaian masker sejak berangkat sekolah, cuci tangan sebelum masuk kelas serta pemakaian hand sanitizer harus terus dilakukan.

Selain itu penyemprotan disinfektan secara rutin di sekolah harus terjadwal dengan baik.

TERKUAK Modus Guru SMP Cabul di Bojonegoro, Buka Jasa Foto: Denda Bersetubuh atau Bayar Rp 60 Juta

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 102 Jumat, 12 Juni 2020, Serial India Tayang di ANTV

Di sisi lain, Pemprov Jawa Timur maupun pemerintah kabupaten kota juga diharapkan bisa menyiapkan anggaran dan membantu sekolah untuk penyediaan fasilitas protokol kesehatan.

Diantaranya penyediaan masker. Jika ada siswa yang tidak memakai masker, sekolah wajib menyediakan secara gratis.

Anggota Fraksi PKB ini juga meminta agar aturan physical distancing tetap dilakukan.

Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 102 Jumat, 12 Juni 2020, Serial India Tayang di ANTV

Misalnya setiap kelas hanya diisi 50 persen dari jumlah siswa di kelas. Aturan itu bisa dibahas lebih lanjut demi mencegah penularan Covid-19.

"Teknisnya nanti bisa dibahas oleh masing-masing dinas pendidikan. Yang jelas apapun bentuk kegiatan yang bisa berpotensi menularkan Covid-19 harus dicegah,” tegasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih.

Menurutnya, ada beberapa tahap aturan yang harus diperhatikan oleh sekolah saat masuk sekolah di tengah wabah virus Corona.

Antara lain memastikan pengurus, guru, siswa dan wali murid pengantar harus sehat.

Dia menambahkan, sudah harus tersedia setidaknya cadangan masker di sekolah. Sudah harus tersedia cuci tangan yang cukup dan memadai.

“Ketersediaan ruang kesehatan khusus semacam UKS yang layak dan tercukupi serta obat dan vitamin juga harus ada,” imbuhnya.

Untuk semua itu, lanjutnya, tentu tidak bisa serta merta sekolah memiliki anggaran memadai. Maka itu pemkab harus hadir baik berupa kebijakan yang benar maupun anggaran yang dibutuhkan.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Sidoarjo Lutfi Isa Anshori mengatakan, jika aturan masuknya siswa pada 13 Juli nanti dijalankan maka penerapan aturan protokol kesehatan memang harus dilakukan.

Di antaranya masuknya siswa dibuat shift. Hal itu dilakukan agar ada jarak antara siswa saat proses belajar mengajar.

“Bisa gantian masuk tapi yang jelas nanti kita atur. Yang jelas, Kita akan mengawal proses protokol kesehatan jika nantinya siswa sudah diperbolehkan masuk sekolah,” kata dia.

Sekarang ini, sekolah di tingkat SMA sederajat baik itu negeri dan swasta sudah menyiapkan protokol kesehatan masing-masing. Sedangkan, untuk bantuan anggaran ke sekolah hingga saat ini masih belum diputuskan.

Penulis: M Taufik

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini