Bertemu Menko PMK, Risma Sampaikan Pola Penanganan Pandemi Covid-19 di Surabaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bertemu dengan Menko PMK Muhadjir Effendy di Surabaya, Selasa (16/6/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Selasa (16/6/2020).

Dalam pertemuan tertutup itu, Risma menyampaikan terkait pola penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya.

Pembahasan dimulai Risma dari dikeluarkannya Perwali nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada kondisi pandemi Covid-19.

Hal itu dikeluarkan pasca berakhirnya PSBB di Surabaya.

Layanan GoRide di Surabaya Raya Aktif Kembali, Gojek Himbau Penumpang Bawa Helm Pribadi

Yan Vellia & Saputri Bersatu untuk Konser Didi Kompet, Ibu Seika Dapat Pujian: Bismillah

"Perwali itu sangat detail Pak tentang protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh warga di berbagai bidang," kata Risma saat menyampaikan kepada Menko PMK.

Dia menyampaikan, pihaknya yakin bila hal itu dijalankan betul maka situasi pandemi di Surabaya dapat terus dikendalikan.

Risma tak memungkiri, jumlah kasus di Surabaya memang masih tinggi.

Namun, dia memastikan jika hal itu sudah merupakan bagian dari pola yang dijalankan Pemkot lewat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

FAKTA Sosok Pelapor Bintang Emon, Marah Dikaitkan Parpol, PSI Klarifikasi: Tak Kenal Charlie Wijaya

Polisi Tidur Jalan Pahlawan Kota Madiun yang Viral di Medsos Ternyata Baru 75 Persen Dikerjakan

Dimana, pemeriksaan massal berupa rapid test hingga swab test terus digencarkan diberbagai kawasan di Surabaya.

Apalagi, Pemkot mendapat support berupa bantuan mobil laboratorium dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Upaya yang dilakukan setiap hari itu, dimaksudkan agar seluruh orang yang terpapar virus corona dapat dipisahkan dan mendapat penanganan dari Pemkot.

Sehingga, kata Risma, pandemi virus ini dapat segera diputus penyebarannya.

Kondisi Miris Pria Bobot Nambah 101 Kg Selama Lockdown Corona, Kini Kritis, Bicarapun Tidak Mampu

Ribuan PNS Pemkab Magetan dan Wartawan Jalani Rapid Test, 110 Orang Reaktif: Langsung Tes Swab

"Kita memang mencari Pak, kalau tidak kita cari, orang-orang yang terkena virus itu akan tambah bahaya," ungkap Risma.

Risma mengaku hingga saat ini data temuan kasus di Surabaya tidak keluar dari klaster yang telah terdata.

Sebab, tracing digencarkan sehingga dapat diklasifikasi berdasarkan klaster tertentu. Data itulah, yang menurut Risma masih terus dalam pantauan pihaknya.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu menuturkan, Pemkot saat ini juga membentuk kampung tangguh hasil koordinasi dengan pihak kepolisian.

Gerakan kampung wani jogo Suroboyo itu saat sudah berada diatas seribu lebih yang terbentuk di masing-masing RW.

Ditinggal Kabur 2 Temannya, Maling Motor Ini Malah Babak Belur Disergap Warga: Motor Mendadak Mogok

Rayakan Ultah di Penjara, Tangis Lucinta Luna Pecah Ungkap Kerinduan Pada Abash, Gak Ada Kamu

Tak hanya kampung, melainkan pula pasar tangguh, mal tangguh, rumah ibadah tangguh serta bidang lain yang dipersiapkan guna menyambut new normal di Surabaya.

"Ini penting supaya warga ikut sadar dan bersama-sama melawan Covid-19 ini,” sambung Risma.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang mendengar penjelasan Risma itu menyambut baik apa yang dilakukan Pemkot.

Dia bahkan, meminta stafnya agar kepala daerah lain dapat mengadopsi pola penanganan seperti yang dilakukan di Surabaya.

"Suruh belajar ke sini mereka biar tahu,” ucapnya

Berita Terkini