Berita Viral

Wanita Kabur dengan Selingkuhan 2 Hari Seusai Nikah, 1 Tahun Kemudian Bertemu Suami, Endingnya Ngeri

Penulis: Ani Susanti
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pengantin - Kisah tragis wanita bertemu suami satu tahun setelah kabur dengan selingkuhan.

TRIBUNJATIM.COM - Akhir nasib wanita kabur dengan selingkuhan ini begitu tragis.

Kisah wanita kabur dua hari seusai menikah itu kini menjadi sorotan publik.

Peristiwa mengerikan terjadi satu tahun kemudian, saat si wanita akhirnya ditemukan suaminya.

Simak selengkapnya.

Kisah Pilu Janda Hamil Batal Nikah, Calon Suami Tak Muncul di Hari H, Malu Berujung Libatkan Polisi

Wanita dalam kisah ini adalah remaja berusia 19 tahun.

Setelah menghilang selama satu tahun dengan selingkuhannya, wanita ini kehilangan nyawanya dengan cara keji.

Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), peristiwa tragis bermula saat wanita kabur di hari kedua pernikahan mereka yang dilakukan secara paksa setahun lalu.

Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)

Vonis Hukuman Mati untuk Aulia Kesuma, Begini Nasib Anaknya dengan Pupung Sadili yang Masih Bayi

Diberitakan Daily Mail Senin (15/6/2020), suaminya berusia 23 tahun yang juga sepupu istrinya.

Pada Minggu (14/6/2020) malam, suami wanita itu menyerahkan diri ke kantor polisi Valiasr di Abadan, Iran.

Ia datang ke kantor polisi sambil membawa pisau yang berlumuran darah.

Kepada petugas dia berkata telah memenggal kepala istrinya, karena perselingkuhan.

Tubuh sang istri ditinggalkan di daerah bahar 56, sebelah Sungai Bahmanshir, demikian yang dilaporkan Iran International TV.

VIRAL Obat Luka Disebut Ampuh Bunuh Virus Corona, Benakah Efektif 99,99 Persen? Ahli Beri Peringatan

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan,

"Seorang pengantin muda kabur dari rumah dengan pria lain, dua hari setelah pernikahan mereka setahun yang lalu."

"Pengantin pria muda mencari istrinya selama setahun sampai dia menemukannya di Mashhad (965 kilometer jauhnya) dan mendatangi istrinya dengan dalih dia telah memaafkannya."

Curiganya Paula ke Baim Wong yang Keberatan Pindah Rumah, Bahas Mantan, Ayah Kiano: Mainnya di Taman

Saat diinterogasi, pria itu mengatakan kepada polisi bahwa istrinya kelahiran 2001 dan adalah sepupunya.

Ia juga dilaporkan berkata kepada polisi bahwa telah memenggal kepala istrinya "di waktu yang tepat".

Menurut hukum Iran, seorang pria dapat membunuh istrinya tanpa hukuman jika dia menangkap basah si istri dengan pria lain.

Akan tetapi di kasus ini, media lokal menyebut wanita muda itu sebagai "pengantin yang kabur" seusai meninggalkan suaminya.

Ilustrasi pembunuhan - Kasus Pertanyaan 'Kapan Nikah' Berujung Maut (via TribunBogor)

Kasus pembunuhan yang juga dikenal dengan istilah honor killings ini terjadi di provinsi Khuzestan, Iran.

Wilayah itu memang identik dengan kasus-kasus honor killings.

Menurut ahli patologi sosial yang dikutip Daily Mail, banyak pria melakukan honor killings menderita penyakit fisik dan mental.

Mereka menganggap istri dan anak perempuannya sebagai bagian dari harta mereka.

Harganya Rp 500 Miliar, Pesawat Tempur Hawk 209 TNI AU Malah Tak Boleh Bawa Bom, Simak Alasannya!

Abbas Jafari Dolatabadi, mantan Ketua Pengadilan Provinsi Khuzestan, menganggap terjadinya honor killings sebagai masalah serius di provinsi tersebut.

Dia menyatakan, honor killings di Khuzestan telah "disahkan" dan "kebiasaan setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku pembunuhan ini sama sekali bukan buronan."

"Sayangnya, honor killings terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis, dan keluarga para korban biasanya tidak menuntut hukuman dari si pembunuh."

Aurel Kehabisan Kata-kata Baca Curhatan Anak yang Tak Diingat Orangtua, 1 Doa Terucap, Video Viral

Berita suami penggal kepala istrinya ini muncul ketika Dewan Wali Iran menyetujui RUU untuk melindungi anak di bawah umur, akibat proses hukum yang tertunda atas kasus pembunuhan Romina Ashrafi, yang dibunuh bulan lalu oleh ayahnya.

Menyusul protes atas kematian Romuna, badan tertinggi Iran menanggapinya dengan menyangkal kelalaian dan menyiratkan bahwa honor killings tidak dapat dicegah hukum.

Juru bicara Dewan Wali Abassali Kadkhodaei mengatakan,

"Sebuah hukum tunggal tidak dapat menyelesaikan masalah seperti ini, yang memiliki akar budaya, sosial, dan kadang-kadang ekonomi."

Novel Baswedan Tiba-tiba Minta 2 Terdakwa Kasus Siram Air Keras Dibebaskan: Daripada Mengada-ngada

Editor Iran International Sadeq Saba berujar,

" Pembunuhan terbaru wanita 19 tahun di Khuzestan, menunjukkan tidak ada cukup perlindungan bagi perempuan di seluruh Iran."

Ia menambahkan,

"Meskipun rezim menyangkal disalahkan atas jumlah kasus honor killings di Iran, lebih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi wanita dalam kawin paksa." ( Aditya Jaya Iswara )

Yan Vellia & Saputri Bersatu untuk Konser Didi Kompet, Ibu Seika Dapat Pujian: Bismillah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja 19 Tahun Dipenggal Suami Setelah Selingkuh dan Kabur 1 Tahun".

Berita Terkini