Sebelum insiden baku hantam itu terjadi, korban sedang dibonceng oleh kakaknya, Yoma, menaiki sepeda motor.
Ia menganggap, Yoma itulah yang mengerti betul kronologi kejadian baku hatam yang berujung tewaskan Markus.
"Kami semua juga simpang siur kronologinya, tapi kakak korban itu yang tahu, karena goncengan kan, diperiksa polisi (Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)," pungkas Miger.
Sebelumnya, bentrokan antar dua kelompok terjadi di Jalan Raya Tambak Langon, Asemrowo, Surabaya, Minggu (21/6/2020) dini hari.
Akibatnya, dua orang menjadi korban.
Satu orang pria dikabarkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Sedangkan satu pria lainnya luka-luka dan kondisinya kritis. (*)