Tak jarang untuk membuktikannya mereka melakukan pengecekan ulang di rumah sakit berbeda.
"Ketiga banyak pasien yang tidak jujur. Sebetulnya dia sudah didiagnosa Covid-19 tapi dia pindah ke RS lain tapi nggak cerita kalau sudah diperiksa," ungkapnya.
Selain dari 3 hal itu, dikatakan Sutrisno seharusnya rumah sakit juga melakukan evaluasi.
Menurutnya, sekarang banyak rumah sakit yang terlalu memaksakan diri menerima pasien Corona tanpa dibekali kesiapan yang matang.
• Tipe Pasien Covid-19 Paling Sulit Diatasi, Bahaya 10 Kali Lipat dari Pasien Lain, Anda Termasuk?
"Terakhir RS juga musti berbenah tidak semua siap terima pasien Covid-19. Mulai dari sistem bangunan, alurnya, pengetahuan, SDM, dan IT-nya semua belum siap. Tapi dipaksa terima pasien ini malah jadi masalah besar. RS yang establish ini saja masih rawan penularan apalagi RS yang fasilitas belum set up," ucapnya.
Dengan empat poin di atas, Sutrisno berharap masyarakat dan tenaga medis saling sinergi menjaga penularan.
"Ditatanya ya nggak dari RS saja. Tapi masyarakat harus juga patuhi betul protokol kesehatan. Jadi hulunya perlu dibetulkan dulu yang diimbangi pembenahan terminal terakhir (RS)," tuturnya.
Senada dengan Sutrisno, Ketua Perawat Jatim, Prof Dr Nursalam juga menyebut, penularan virus Corona banyak terjadi di kalangan medis karena seringnya bersinggungan dengan pasien Covid-19.
"Perawat itu kerja 24 jam, kalau profesi lain liate cuma 5 menit. Mereka bantu mulai buang air besar, kecil," kata dia.
Selain hal itu, perawat banyak yang terpapar karena saat bertugas tidak dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standart.
"Banyak perawat yang gak gunakan APD standar, karena dia tugasnya di poliklinik, ruang inap. Jadi malah resiko karen APD gak standart level 3," ucapnya.
Untuk mengatasi hal itu, Nursalam menyarankan agar tiap rumah sakit lebih memperhatikan kondisi perawat. Misalnya pemeriksaan tes swab PCR secara berkala.
"Ya pesan saya pertama dilakukan tes swab secara berkala tiap 14 hari sesuai SK presiden. tapi nyatanya banyak RS yang gak mampu karena biayanya mahal, kan itu jadi dilema," katanya.
Kedua kejujuran dari pasien. Nursalam, menginginkan setiap pasien yang datang berkata jujur atas apa keluhan yang sedang dialami pasien.
Ketiga, setiap RS sudah seharusnya pula memperhatikan kebutuhan dasar perawat. Di antaranya jam istriahat, nutrisi, dan vitamin.