TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyaknya jumlah rumah sakit dan tenaga medis di Surabaya membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur belum tuntas memverifikasi jumlah dokter yang terkonfirmasi positif virus Corona ( Covid-19 ).
Ketua IDI Jatim, dr Sutrisno mengungkapkan banyaknya kasus Covid-19 di Surabaya membuat pihaknya masih kesulitan untuk mengintegrasi data dokter yng terkonfirmasi.
"Angkanya ada tapi kami masih butuh verifikasi yang butuh waktu tidak singkat," ungkapnya pada awak TribunJatim.com.
• Perubahan Sikap Aurel Dikuak Anang, Berani Ngelawan dan Buat Terdiam, Ashanty: Sakit Hati Pastinya
• Kota Batu Zona Merah Covid-19, Kapolres Larang Warga Buat Acara Khitanan hingga Resepsi Pernikahan
Dikatakan spesialis Obgyn ini, di luar Kota Surabaya saat ini ada 94 dokter di Jawa Timur yang terpapar Covid-19.
Sementara itu dari jumlah keseluruhan IDI telah kehilangan 14 dokter karena Covid-19.
"Tak hanya dokter, banyak juga perawat, bidan hingga penata radiologi. Kami sangat prihatin,"lanjutnya.
• Bantuan Terus Mengalir di Masa Pandemi Covid-19, IDI Jatim Salurkan APD untuk PPDS FK Unair Surabaya
• Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 126 Senin, 6 Juli 2020, Drama India Tayang di ANTV
Sejak Covid-19, dr Sutrisno mengaku ID mendapat keluhan individu dari dokter terkait APD yang berkurang hingga beban kerja yang tinggi dan waktu kerja yang lama.
"Ini keluhan individu, yang penting bagaimana solusinya. Sudah diatasi sebagian seperti yang punya komorbid diistirahatkan, APD jangan sampai kurang dan ada suplementasi nutrisi," lanjutnya.
Pihaknya juga meminta agar steakholder yang berwenang bisa membantu menertipkan masyarakat yang belum taat protokol kesehatan. Sehingga bisa mengurangi penularan dan menekan angka positif.
"Kami minta tokoh masyarakat agar ikut berperan aktif menjelaskan pada masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Fasilitas rumah sakit juga harus ditingkatkan, khususnya di Surabaya karena orang sakit yang butuh perawatan semakin banyak,"pungkasnya.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Heftys Suud