Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemkab Malang realistis pasang target pertumbuhan ekonomi saat situasi pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Ekspektasi meraih target pertumbuhan 5,6 persen diprediksi menyusut.
"Prediksi saya sementara pertumbuhan ekonomi berada pada posisi 2 persen lebih sedikit," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah atau Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto ketika dikonfirmasi, Jumat (17/7/2020).
Prediksi tersebut didasarkan pada hasil diskusi dengan Bank Indonesia di Malang.
"Ini didasarkan hasi diskusi kami dengan BI (Bank Indonesia) juga masih pada posisi stagnan antara angka itu, naik pun maksimal hanya 2,1 persen atau bahkan bisa di bawahnya,” beber Tomie Herawanto.
Meski pertumbuhan ekonomi sukar naik, Tomie Herawanto masih optimistis ekonomi di Kabupaten Malang tidak sampai minus.
• Dishub Kota Malang Berencana Tambah Jalur dan Parkir Khusus Sepeda untuk Para Goweser
• Potret Perjuangan Siswa SMP di Malang Demi Kerjakan Tugas Online, Pergi ke Warkop Manfaatkan Wifi
“Karena pertanian itu adalah gerakan ekonominya sangat mendasar, kami bakal menggerakkan agraria. Jadi prioritas bukan lagi di sektor formal, melainkan di sektor informal,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang itu menyerukan, daya beli masyarakat harus ditingkatkan.
“Kuncinya harus memaksimalkan potensi sendiri, optimalkan produksinya dan membuat kesepakatan dengan harga jual di level bawah. Sehingga daya beli naik," jelas Tomie Herawanto.
Pasalnya, daya beli punya andil besar terhadap ritme perekonomian.
"Otomatis pertumbuhan ekonominya akan cepat karena konsumsi yang tinggi,” terang Tomie Herawanto.
Di sisi lain, Bupati Malang, Muhammad Sanusi memprediksi angka kemiskinan di wilayahnya akan turun satu digit meski sedang dilanda pandemi Covid-19.
• Tak Ingin Kecolongan Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Polresta Malang Kota Siapkan Pengamanan
Diketahui, persentase angka kemiskinan di Kabupaten Malang saat ini sebesar 9,3 persen.
"Soal angka kemiskinan, perkiraan saya tetap menurun," ujar Sanusi seusai memimpin rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Kamis (16/7/2020).
Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Malang itu menyebut ekonomi di wilayah seluas 33 kecamatan ini bakal bertumbuh alias tidak mengalami penurunan.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus. Saya pernah berdiskusi dengan pengamat ekonomi, di satu tempat, itu justru ada kenaikan 11,4 persen. Jadi tidak minus," tutur Sanusi.
Eks politisi PKB ini menjelaskan, banyak cara yang bisa dilakukan guna mendongrak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang.
"Seperti pada sektor pertanian padi dari 8 ton bisa 15 ton produktivitas panennya," beber pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.
• UPDATE CORONA di Kota Batu Jumat 17 Juli, 48 Orang Sembuh dalam Sehari, Mayoritas dari Desa Mojorejo
Selain pertanian, sektor perikanan juga bisa digenjot harga jualnya. Sanusi menuturkan, harga ikan bisa punya daya jual tinggi.
"Dari perikanan, ikan yang harganya Rp 20 ribu nanti kita carikan harga bisa Rp 50 ribu. Itu sudah ada semua yang mau beli," jelasnya.
Sehingga seluruh potensi daerah yang ada di Kabupaten Malang bisa membuka peluang para pekerja agar tidak terperosok jurang pengangguran.
"Pertama, menciptakan lapangan kerja dengan mengoptimalkan potensi daerah agar bisa optimal," ungkap Sanusi.
Editor: Dwi Prastika