Dilansir New York Times, Kamis (9/7/2020), tempat tertutup yang bisa menjadi tempat penularan Covid-19 di udara antara lain restoran, klub malam, tempat ibadah, tempat kerja, atau tempat-tempat lain di mana orang berteriak, berbicara, dan bernyanyi.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Ini terjadi saat menguap, bernapas normal, dan saat berbicara," kata WHO.
Oleh sebab itu orang yang rentan dapat menghirup aerosol dan dapat terinfeksi jika aerosol itu mengandung virus dalam jumlah cukup untuk menyebabkan infeksi ke orang lain.
Hingga saat ini, WHO dan para ahli masih mencari tahu berapa proporsi droplet yang diembuskan saat menguap untuk menghasilkan aerosol.
Belum diketahui seberapa dosis virus SARS-CoV-2 dalam aerosol untuk dapat menginfeksi orang lain.
• Aturan Pekerja Luar Surabaya Bawa Surat Negatif Covid-19, FSPMI Keberatan: Nggak Bakal Dijalankan
Prediksi Puncak Wabah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020 nanti.
Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/2020).
"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya.
Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.
Akan tetapi prediksi tersebut meleset.
Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.
Seperti halnya di DKI Jakarta, positivity rate atau perbandingan antara jumlah tes dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melonjak dari empat hingga lima persen menjadi 10,5 persen.
Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.
Jokowi menilai hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.