Mengaku Bidan di RSUD dr Iskak, Perempuan Asal Surabaya Ini Menipu Warga Tulungagung

Penulis: David Yohanes
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VR (41), tersangka penipuan dengan modus rekrutmen pegawai di RSUD dr Iskak. Mengaku Bidan di RSUD dr Iskak, Perempuan Asal Surabaya Ini Menipu Warga Tulungagung

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Anggota Unit Reskrim Polsek Besuki menangkap VR (41) bidan palsu yang mengaku bekerja di RSUD dr Iskak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Perempuan asal Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya telah melakukan penipuan di wilayah Tulungagung.

Pengakuannya sebagai bidan di RSUD dr Iskak hanya modusnya untuk meyakinkan para korban.

Kepada para korban, VR mengaku bisa memfasilitasi agar bisa bekerja di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Syaratnya, para korban menyerahkan sejumlah uang pelicin.

“Dia memberi tawaran masuk ke RSUD dr Iskak ke sejumlah warga di Kecamatan Besuki,” terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, melalui PS Paur Humas,Bripka Endro Purnomo, Jumat (24/7/2020).

Awalnya VR menawari warga berinisial NP, untuk bekerja di rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini.

VIRAL Istri Rela Suami Nikahi Anak Tiri, Sudah Punya Bayi, 1 Syarat Terungkap, Polisi Kini Terlibat

Sebut Atta Halilintar Unik, Aurel Hermansyah Ungkap 1 Hal dari Sang Kekasih yang Tak Bisa Dilupakan

Trauma Wanita Surabaya Pulang Kerja Dikepung 6 Jambret, Pernikahan Nyaris Tertunda: Berkas Raib

NP diminta membayar Rp 10,5 juta untuk pelicin dan pembelian seragam.

Untuk meyakinkan korbannya, VR juga minta agar NP menyerahkan syarat administrasi, seperti foto kopiijazah, transkrip nilai dan identitas diri.

VR juga mengaku sebagai orang kepercayaan Direktur RSUD dr Iskak.

Ia berjanji, NP akan langsung bekerja pada Senin (20/7/2020) jika segera melengkapi persyaratan.

NP kemudian menyerahkan uang dan persyaratan administrasi itu pada Kamis (9/7/2020) silam.

“Korban ini sempat diberi tas ransel, sepatu dan kain warna putih untuk seragam. Makanya korban semakin yakin,” ujar Endro kepada TribunJatim.com.

VR berpesan kepada NP, jika ada orang lain berminat masuk ke RSUD dr Iskak bisa menghubunginya.

NP pun menyampaikan informasi itu kepada tiga temannya.

Sama seperti NP, mereka juga menyerahkan uang Rp 10,5 juta dan syarat administrasi.

Namun sampai Senin (20/7/2020) kemarin, NP dan kawan-kawan tidak kunjung dapat panggilan dari RSUD dr Iskak.

Mereka pun berinisiatif menanyakan langsung ke Humas RSUD dr Iskak.

Namun ternyata pihak RSUD dr Iskak menegaskan, tidak ada pegawai dengan nama VR.

“Setelah sadar sudah menjadi korban penipuan, mereka melapor ke polisi. Hingga akhirnya VR berhasil kami amankan,” sambung Endro.

Kepada polisi, VR mengaku mengalami himpitan ekonomi setelah bercerai.

Sementara dia harus menghidupi dua anaknya.

VR kemudian merancang penipuan itu, untuk mendapatkan uang.

Sebagian uang dibelikan tas, sepatu dan seragam untuk meyakinkan korbannya.

Sedangkan sisanya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Polisi menyita barang bukti berupa empat tas punggung, empat pasang sepatu, dan seragam setelan hitam-putih.

Selain itu ada sisa uang Rp 500.000, kuitansid engan materai Rp 6000, dan bukti transfer di Bank BRI.

“Kami sudha tetapkan sebagai tersangka, dan kasusnya masih kami dalami,” pungkas Endro. (David Yohanes/Tribunjatim.com)

Berita Terkini