Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kota Surabaya memiliki perkampungan bernama Kampung 1001 Malam.
Namun jangan bayangkan kampung indah ini bak di cerita dongeng, sebab Kampung 1001 Malam Surabaya merupakan daerah kumuh yang berada di Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.
Kampung tersebut lokasinya berada tepat dibawah kolong Tol Surabaya-Gresik.
• Partai Demokrat Temui KPU RI, Siap Lancarkan Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19: Baik dan Aman
• Geger Temuan Jasad Pria Madura di Tengah Sawah, Darah di Mulut & Hidung, Riwayat Sakit Jadi Sebab
Warga di sana mayoritas bekerja sebagai pemulung dan pengamen jalanan.
Sebagai sebuah kampung yang mayoritas warganya bekerja sebagai pemulung, kondisi ekonomi warga yang menempat di sana pun kian terpuruk sejak adanya wabah virus Corona ( Covid-19 ) masuk di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Pendiri Kampung 1001 Malam, Mbah Bedjo.
• Rieta Amilia Tak Sudi Rugi Turuti Menantu Soal Rumah, Minta 50 Persen Saham, Raffi: Nggak Bisa
• Jadwal dan Live Streaming Perempat Final Liga Eropa Malam Ini, Wolves vs Sevilla, Donetsk vs Basel
"Total Kartu Keluarga (KK) warga disini sebanyak 180 KK dan mayoritasnya bekerja sebagai pemulung," kata Bedjo kepada TribunJatim.com, Selasa (11/8/2020) di Kampung 1001 Malam Surabaya.
Terkait kondisi ekonomi warga Kampung 1001 Malam yang mata pencariannya mayoritasnya sebagai pemulung khususnya di tengah adanya pandemi, Bejo mengatakan tentu berdampak.
"Rata-rata warga di sini yang sebagai pemulung sebelum adanya pandemi seminggu mendapat upah 200 ribu, namun setelah adanya pandemi menurun 75 persen, yakni hanya mencapai 50 ribu saja," ungkap pria paru baya yang berusia 66 tahun itu.
Dan karena banyak warganya yang ekonominya kian terpuruk karena adanya wabah pandemi, Bejo berharap agar pemerintah Kota Surabaya maupun provinsi memperhatikan Kampung 1001 Malam.
"Di sini sendiri sejatinya kami tidak pernah diakui sebagai warga Surabaya oleh Pemkot Surabaya, untuk terkait Kartu Tanda Penduduk kami memang punya namun terdaftar alamatnya dengan ikut kampung sebelah bukan Kampung 1001 Malam sendiri," jelasnya.
Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Heftys Suud