Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Dusun Cemper, Desa Botolinggo, Bondowoso, merupakan salah satu wilayah langganan yang dilanda kekeringan.
Warga kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau.
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat berencana akan menggagas program penyulingan air di sana.
Hal itu dilakukan agar persoalan minimnya ketersediaan air bersih bisa terselesaikan.
Mekanismenya, penyaringan air bersih untuk warga dilakukan dengan memanfaatkan air sungai sekitar desa.
Air sungai nantinya diangkut ke pusat pengelolaan untuk diolah menjadi air bersih lantas disalurkan ke warga.
• Tak Kenakan Masker, Pengunjung Wisata Batu Soon Bondowoso Disanksi Hormat Bendera
Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Bandowoso tak lagi menyuplai air bersih melalui truk tangki ke warga tiap tahun.
Warga juga bisa lebih mudah mendapatkan air bersih.
"Dengan adanya program tersebut, Dengan Pemda tidak setiap tahun mensuplai air bersih ke sana (Desa Botolinggo)," katanya, Senin (24/8/2020).
Irwan Bachtiar Rahmat mengaku telah menginstruksikan Sekda Syaifullah untuk melakukan peninjauan ke wilayah tersebut.
• Ayah di Bondowoso Tega Perkosa Anak Kandung yang Mengeluh Sakit, Sebut Roh Jahat, Pakai Jampi-jampi
Saat berkujung ke Botolinggo, pihaknya telah memberikan simulasi terkait cara air sungai yang disaring menjadi air bersih untuk dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan konsumsi.
"Rencana konstruksinya akan menarik air dari sungai dengan alat penyulingan atau pengolahan air untuk diproses jadi air bersih," urainya.
Irwan Bachtiar Rahmat mengungkapkan, program penyulingan air sungai menjadi air bersih terinspirasi dari sistem suplai air di Arab Saudi.
Di sana tidak ada sistem suplai air menggunakan sumur bor.
• Lima Kecamatan di Bondowoso Dilanda Kekeringan, Tiap Hari BPBD Gerojok Air Bersih Lewat Dua Truk
Air bersih di Arab Saudi, berasal dari air laut yang telah diolah.
"Di Botolinggo, perlu dibangun program penyaluran air bersih serupa ke depannya," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika