TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Proyek pembangunan Jalan Wisata Ngadirejo - Tosari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tampaknya sedikit terkendala.
Medan jalan yang menanjak, menjadi penghambat proses pembangunan. Material pembangunan yang diangkut, tidak bisa sebanyak dengan pengerjaan di dataran rendah.
Faktor itulah yang membuat akhirnya proses pembangunan jalan wisata itu, sedikit terhambat.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan Hanung Widya Sasangka membenarkan hal itu. Namun, ia memastikan proyek pembangunan teyap berjalan.
"pengerjaan jalan wisata Gunung Bromo itu, masih proses pengerasan bahu jalan. Proses tersebut membutuhkan banyak waktu," kata dia kepada TribunJatim.com.
• Pengumuman Calon Diusung PDIP di Pilkada Surabaya Molor, Ini DAFTAR TERBARU Tokoh Berpeluang Direkom
• Nasib Mujur Cewek Indonesia Dinikahi Oppa Korea, Pesta Penikahan Mewah Bak Drakor, Lihat Potretnya
• Ustaz Yusuf Mansur Minta Doa Kesembuhan Dirinya Malah Dihujat, Sikapi Kalem, Butuh Penggugur Dosa
Dia menjelaskan, untuk pengerasan, dibutuhkan banyak material bebatuan yang harus diangkut ke lokasi. Sementara, akses menuju jalur pegunungan jalur juga menanjak.
“Pengerjaan jalan wisata Gunung Bromo itu, baru terselesaikan sekitar 35 persen. Waktu untuk pengerjaannya masih panjang, karena targetnya, November terselesaikan," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Pembangunan jalan Ngadirejo-Tosari direalisasikan untuk menunjang sektor wisata menuju Gunung Bromo. Pembangunan tersebut merupakan lanjutan dari tahun 2019, yang menghabiskan Rp 21 miliar.
Pembangunan jalan Ngadirejo-Tosari tahun ini, dialokasikan hingga Rp 15 miliar. Dana tersebut bersumber dari Program Hibah Jalan Daerah (PJHD).
Selain itu, nantinya bukan hanya jalan yang akan direalisasikan. Sarana penunjang, seperti rambu juga akan direalisasikan. (lih/Tribunjatim.com)