"Seperti orang yang biasa jualan pentol, cilok, dan sebagainya itu. Sejak sekolah tidak beroperasi selama pandemi, mereka juga tidak bisa jualan. Demikian halnya pelaku usaha mikro lain," kata Zaini.
Selain dicover APBD, pelaku usaha mikro juga sudah diajukan datanya ke Kementerian Koperasi.
Dari 3000 lebih data UMKM yang ada di Sidoarjo, setengahnya sudah diajukan untuk memperoleh bantuan dari pemerintah pusat. Sisanya akan mendapat bantuan dari Pemkab Sidoarjo.
Bantuan-bantuan tersebut menurutnya merupakan bentuk intervensi pemda untuk pemulihan ekonomi para pelaku usaha yang ada di Sidoarjo.
Editor: Dwi Prastika