Virus Corona di Surabaya

Wabah Covid-19 Belum Reda: Alun-alun Surabaya Dibatasi Maksimal 200 Pengunjung Tiap Hari

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alun-alun Surabaya yang resmi dibuka beberapa hari lalu, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk spot olahraga, Jumat (21/8/2020).

TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - Kini, pengunjung Alun-alun Surabaya akan dibatasi di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Sebelumnya, tempat wisata baru dengan fasilitas air mancur berkabut itu sudah ramai dikunjungi warga.

"Untuk saat ini, pengunjung Alun-alun Surabaya di Balai Pemuda kami batasi. Ini demi kenyamanan bersama agar tidak berkerumun di tempat baru ini," kata Kepala Disbudpar Kota Surabaya Antiek Sugiharti, Selasa (8/9/2020).

Mulut Ular Piton di Tarekot Luka Parah, Satwa Lain Kondisinya Prihatin, Gini Tanggapan Pemkot Malang

Bocoran Anggaran Dana untuk Pengembangan Vaksin Covid-19 Merah Putih 2021, Menristek: Rp 280 Miliar

Antiek menjelaskan, pengunjung yang hendak menikmati sensasi air mancur berkabut yang sejuk di Balai Pemuda itu dibatasi maksimal 200 orang.

Jumlah ini ideal untuk luasan alun-alun sekitar 400 meter persegi

Antiek memutuskan pembatasan itu lantaran saat ini masih perlu melindungi tempat keramaian di saat pandemi virus Corona belum sepenuhnya reda.

Hasil Tes Negatif Covid-19, Eri-Armuji Siap Jalankan Kampanye Pilkada Surabaya Berprotokol Kesehatan

Tuntut Harta Gono-gini ke Jenita Janet, Mantan Suami Minta 3 Aset Selama Menikah 10 Tahun, Apa Saja?

Apalagi tempat itu dipadati pengunjung saat mulai dibuka beberapa waktu lalu. 

Karena berada di tengah kota, destinasi Alun-alun dengan air mancur berkabut itu banyak dikunjungi warga.

Terutama saat malam minggu dan liburan. Pengunjung bisa mencapai ratusan.

"Pembatasan pengunjung ini akan berlaku hingga beberapa waktu ke depan. Sampai kapan, masih belum bisa kami putuskan," kata Antiek.

Petugas akan siaga di lokasi untuk terus memantau situasi di Alun-alun baru itu.

Mereka terus mengingatkan pengunjung agar mematuhi protokoler kesehatan. Tidak bergerombol, bermasker, dan  cuci tangan.

Untuk memastikan kapasitas pengunjung di saat pandemi begini, petugas berbeda disiagakan di pintu masuk dan keluar alun alun. Begitu dihitung jumlahnya sekitar 200 maka tidak boleh ada pangunjung baru. 

Sementara itu, Mira salah satu pengunjung mengaku penasaran dengan air mancur berkabut. Percikan air mancur yang halus memang bikin sejuk. 

Pengunjung asal Banyuurip itu bersama rekannya ingin mengabadikan air mancur berlayar gedung Balai Pemuda.

"Ternyata bagus juga memang. Tapi memang perlu dibatasi pengunjung agar lebih nyaman," kata Mira. 

Saat ini diakui Mira bahwa banyak warga butuh hiburan di saat pandemi. Orang akan jenuh terus berada di rumah.

Begitu ada tempat bagus dan gratis tentu akan menjadi jawaban masyarakat. 

Penulis: Nuraini Faiq

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini