TRIBUNJATIM.COM, BATU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Malang menyebut penyakit jantung mendominasi laporan yang tercatat di data utilisasi penyakit katastrofik.
Ada 13.822 warga Kota Batu atau 75.95 persen yang mengalami keluhan penyakit jantung.
Selanjutnya disusul stroke sebanyak 3.412 jiwa atau 18.75 persen.
• Kuli Serabutan Dicokok Polres Nganjuk karena Simpan Sabu-sabu, Lihat Nasib Pelaku Saat Ini
• Pekerja yang lolos program Kartu Prakerja pada gelombang 1-6 sebanyak 6.820 orang
Di peringkat tiga ada gagal ginjal sebanyak 1.58 persen, dengan 288 jiwa.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Dina Diana Permata menjelaskan, BPJS Kesehatan memiliki sejumlah program untuk menekan penyakit jantung. Program akan semakin baik jika berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Dikatakannya, kasus jantung mendominasi di Malang Raya, tidak sekadar di Kota Batu saja. Kebanyakan, kasus jantung bermula dari kencing manis lalu terdapat komplikasi hingga ke jantung.
• Rapid Test Gratis di Labkesda Surabaya Buka 24 Jam, Wali Kota Risma: Habis Luar Kota, Mampir!
• Belum Nikah, Aurel Hermansyah Sudah Minta Honeymoon ke Italia Tahun Depan, Atta Cuma Balasi Tawa
“Kebanyakan dari kencing manis, lalu komplikasi hingga ke jantung,” ujarnya, Selasa (15/9/2020).
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko kaget mengetahui kalau penyakit jantung mendominasi laporan yang diterima BPJS Kesehatan Cabang Malang. Dewanti yang juga Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Malang Raya akan melakukan langkah-langkah untuk menekan jumlah orang terkena sakit jantung.
“Saya agak kaget ketika paling pertama, ternyata warga Batu datang ke tempat kesehatan karena masalah jantung. Saya akan dorong kerjasama antara Dinas Kesehatan Kota Batu dengan BPJS Cabang Malang. Langkah-langkah yang dilakukan bisa melalui pencegahan,” kata Dewanti.
Kata Dewanti, sakit jantung tidak hanya dapat dialami oleh orangtua, namun juga anak-anak muda. Faktornya banyak, bisa dari makanan hingga gaya hidup, termasuk pikiran. Maka dari itu, Dewanti mengimbau masyarakat untuk berperilaku sehat, baik makanan dan juga pikirannya.
Di YJI ada konsep sehat yakni seimbang gizi, enyahkan rokok, hadapi stres, awasi tekanan darah, dan teratur olahraga. Kata Dewanti, jika kelima aspek itu bisa dilakukan dengan baik, maka potensi sakit jantung bisa ditekan.
“Dengan begitu, saya berharap grafik jantung di RS bisa dikurangi,” terangnya.
Di sisi lain, Pemkot Batu berupaya agar seluruh masyarakat Batu bisa terlindungi BPJS Kesehatan pada Oktober mendatang. Saat ini, ada baru 77 persen warga Kota Batu yang terlindungi BPJS Kesehatan. Sisanya belum terlindungi.
“Saya minta dr Kartika, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, untuk bisa memfasilitasi seluruh masyarakat Batu agar terlindungi BPJS Kesehatan. Saya mempunyai pengalaman, banyak sekali masyarakat Batu, akhirnya bingung bagaimana cara menolongnya ketika di RS dan tidak bisa membayar,” kata Dewanti.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud