Next Model Management dan Embran Nawawi Kompak Latih Model Cilik Bak Profesional

Penulis: Akira Tandika
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keyzhia, Miechelle, dan Renata saat melakukan pembekalan fotografi untuk Fashion After Effect 2020. Dalam pembekalan fotografi ini, mereka diajarkan gaya seorang model cilik saat membawakan busana dari sebuah brand.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rangkaian acara Fashion After Effect 2020 kolaborasi antara Next Model Management dan Embran Nawawi masih terus digelar di Grand City Surabaya.

Kali ini, mereka sedang fokus pada pencarian model untuk anak-anak yng berusia 8 hingga 13 tahun.

Dalam pencarian model untuk anak-anak, Next Model Management dan Embran Nawawi melakukan audisi sejak Sabtu (19/9/2020) hingga Minggu (20/9/2020).

Tidak seperti pencarian model lain yang hanya memberikan pembekalan runway, Fashion After Effect 2020 juga memberikan pembekalan berupa, fotografi, make up, dan personal branding.

"10 dari 30 peserta yang terpilih dalam Fashion After Effect 2020, nantinya akan diikutsertakan dalam gelaran Surabaya Fashion Week 2020 yang rencananya diadakan di Grand City Surabaya," terang Owner Next Model Management Nungky Putri kepada TribunJatim.com.

Embran Nawawi yang turut mencetuskan program ini mengaku, dalam pemilihan model anak-anak kali ini, ia banyak mengurangi gaya-gaya yang biasa dipakai saat lomba dan lebih menekankan pada gaya fashion.

Karena tujuan dari Fashion After Effect 2020 adalah untuk mencari talent yang siap melakukan runway.

Gisel Sudah Ngobrol ke Wijin Soal Kemungkinan Rujuk dengan Gading: Seterbuka Itu, No Heart Feeling

Nella Jawab Ketus 1 Pertanyaan Suami saat Momen Mesra, Spontan Soal Perasaan, Dory Harsa Kesal? Oh

PN Surabaya Tidak Lockdown Kendati Seorang Hakim Positif Covid-19, Tetap Layani Pencari Keadilan

"Jadi untuk gaya tolak pinggang, melihat langit, dan segala macam, memang sengaja kita hapus dengan gaya-gaya model untuk runway yang siap membawakan karya desainer," tutur Embran kepada TribunJatim.com.

Tak hanya itu, dalam pencarian model untuk anak-anak kali ini juga lebih menekankan tanggung jawab mereka sebagai seorang model saat harus membawakan brand fashion. Bukan untuk berlaku seperti putri.

Untuk menghapus mindset tersebut, Embran dan Putri mengaku mendapat tugas cukup berat. Selain memberikan pengertian pada anak, mereka juga harus memberi pengertian pada orang tua.

Embran menyebutkan, terdapat perbedaan gaya posture dalam fashion atau lomba karnaval.

"Biasanya dalam acara-acara seperti ini kategori busana. Untuk lomba karnaval, biasanya lebih terkesan glamour. Sementara untuk fashion, biasanya menyesuaikan dengan usia mereka. Contohnya gelaran hari ini, memilih busana yang fun dan colorful sesuai dengan usia mereka," ungkapnya.

Selain itu, peserta juga membawakan busana dari salah satu brand untuk dikenakan selama photoshoot.

Bukan tanpa alasan, hal ini pun sengaja dilakukan Embran dan Putri lantaran untuk melatih tanggung jawab anak-anak sebagai seorang model yang sedang membawakan busana milik orang.

"Jadi mereka juga kami latih untuk menjaga busana dari desainer agar tidak rusak, kotor, maupun robek," tambah Putri.

Terpenting dalam pemilihan model ini adalah, bagaimana anak-anak mampu memanajemen dirinya sendiri tanpa bantuan dari orang tua. Sehingga ketika nanti anak-anak benar-benar menjadi seorang model, mereka sudah terbiasa mandiri dengan situasi backstage.

"Ini juga merupakan pelatihan menahan ego," tutup Embran. (Akira/Tribunjatim.com)

Berita Terkini