TRIBUNJATIM.COM - Universitas Ma Chung kembali berkesempatan untuk melepas para alumni untuk berkarya nyata di tengah masyarakat, melalui wisuda angkatan ke-10, Sabtu (19/9/2020).
Prosesi wisuda berlangsung daring guna mengantisipasi sebaran pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
208 lulusan akan dilepaskan untuk berkontribusi nyata di tengah masyarakat, sesuai dengan visi Universitas Ma Chung.
“Tahun ini menjadi tahun yang berat untuk semua orang karena adanya pandemi Covid-19, oleh karena itulah, momen Wisuda X tahun 2020 ini menjadi lebih bermakna. Di tengah pandemi, para wisudawan/i tidak kehilangan asa dan semangat untuk menyelesaikan studi. Tuhan yang maha baik telah memberikan kekuatan ekstra kepada kalian untuk lulus,” demikian dikatakan Assoc Prof Dr Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si dalam sambutannya.
Kegiatan wisuda kali ini tentu terasa berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi di tengah pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak ini membuat pelaksanaan Wisuda ke-10 tersebut untuk mengubah konsep pelepasan mahasiswa menjadi “Drive Through”.
Mahasiswa datang bergantian bersama orang tua atau pendamping dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat untuk melaksanakan prosesi pemindahan kuncir, pengambilan ijazah, serta goodie bag yang berisi produk-produk yang dikembangkan oleh para mahasiswa dan alumni Universitas Ma Chung yang sudah laris di pasaran.
“Universitas Ma Chung memiliki komitmen untuk dapat mencetak pemimpin-pemimpin masa depan, dan kami terus berusaha mewujudkan komitmen kami dengan berusaha membuat masa tunggu lulusan kami 0 bulan,” demikian terang Prof Dr Patrisius Istiarto Djiwandono – Wakil Rektor I.
Untuk lulusan tahun ini, dari 208 lulusan, terdapat data yang didapat dari Exit Survey Pusat Karir dan Alumni Universitas Ma Chung sebagai berikut:
• 65% wisudawan telah memiliki status bekerja, membuka usaha, atau studi lanjut
• Rata-rata 4 bulan sebelum wisuda, mahasiswa telah memilliki tempat berkarya
• Bidang pekerjaan mereka adalah Instansi Pemerintah (BUMN): 3% , Organisasi Non Profit: 1% , Perusahaan Swasta 60% , Wiraswasta 26%, Lainnnya 11%
Dua orang wisudawan terbaik: Wenny Gilliani, S.E. telah bekerja di Bank OCBC NISP sebagai Emerging Business Relationship Manager dan Steven Wihono, S.Pd., telah menerima beasiswa Confucius Institute Scholarship untuk melanjutkan studi di Hunan Normal University – Tiongkok.
Dari rekam jejak angkatan-angkatan sebelumnya, telah dibuktikan bahwa lulusan Universitas Ma Chung terserap sepenuhnya di dunia kerja (baik di instansi pemerintahan maupun swasta), bisnis, dan ada pula yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya memiliki beberapa partner bisnis yang menerima lulusan Universitas Ma Chung dalam perusahaan mereka, dan mereka sangat puas dengan kinerja anak-anak Ma Chung,” dikatakan oleh Bp Soegeng Hendarto – salah satu pendiri Universitas Ma Chung yang juga merupakan pebisnis sukses di bidang perkapalan internasional.
Imbuhnya, “Lulusan kita ini diminati oleh banyak perusahaan besar.”
Dalam kesempatan terpisah, beberapa perusahaan yang menggunakan lulusan Universitas Ma Chung, sebagian besar memberikan kesan positif terhadap kinerja para lulusan Universitas Ma Chung.
“Lulusan Universitas Ma Chung cepat mengembangkan diri terhadap materi keahlian dan materi pelatihan,” demikian ungkap PT. Jangkar Pasifik.