TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kapolres Lumajang, AKBP Deddy Foury Millewa akhirnya menemui massa untuk memberikan klarifikasi terkait kericuhan aksi Mosi Tidak Percaya di depan Kantor DPRD Lumajang, Kamis (8/7/2020).
Di hadapan massa dirinya mengatakan, kericuhan terjadi karena ada orang-orang yang mencoba menyusup masuk untuk menganggu aksi demonstrasi tersebut.
"Jadi tadi ada perlawanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tapi Alhamdulillah sudah bisa diatasi," kata Mille, Kamis (8/10/2020).
• Maksimalkan Social Distancing, Peserta JKN-KIS Bisa Manfaatkan Fasilitas Chika, Vika dan Mobile JKN
• Terekspos Tingkah Bayi Rachel Maryam Ditanya Mau ASI Perah atau Mama, Dokter Tertawa: Sabar Ya Nak
Polisi bahkan menuding massa yang tidak terorganisir tersebut memperkeruh suasana.
Sehingga berpotensi mengangggu kelompok buruh serta mahasiswa yang ingin menyampaikan tuntutannya.
"Mangkannya kita tadi mengimbau masyarakat agar tidak ikut-ikutan dan membatasi siapa saja yang ikut dan mengeliminir orang-orang yang tidak berkepentingan karena bisa berdampak kerusuhan," ucapnya.
• 10 Mobil Bekas Murah Harga Rp 60 Jutaan, Ada Toyota Camry Tahun 2002 hingga Daihatsu Ayla Tahun 2015
• Dukung Eri Cahyadi-Armuji, Santri Milenial Akan Perkuat Medsos dan IT
Mille juga menyebut, akibat insiden tersebut tiga anggotanya juga mengalami luka.
"Yang terluka ada 3 orang. 1 Kabag Ops dan 2 anggota Dalmas yang sekarang sudah dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu, pantauan TribunJatim.com di lokasi, usai Kapolres Lumajang menemui massa suasana pun kembali kondusif.
Massa pun kini juga sudah membubarkan diri.
Massa tersebut keluar dari barisan setelah DPRD Lumajang menyatakan akan ikut menolak Omnibus Law yang baru saja disahkan DPR RI.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Heftys Suud