Temuan Fragmen Arca Indikasikan Candi Gedog Blitar Pengaruh Kerajaan Singasari, BPCB: Pahatan Halus

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM), Ismail Lutfi melihat temuan fragmen arca di situs Candi Gedog, Kota Blitar, Minggu (11/10/2020).

Dia menjelaskan ciri khas dari zaman Singasari bisa dilihat berdasarkan temuan fragmen arca berupa stela. Gaya seni pada fragmen arca merupakan ciri khas Singasari.

9 Peserta Tak Hadiri Tes SKB CPNS 2019 Kota Blitar, Satu di Antarannya Positif Covid-19

Gara-gara Kajian Tsunami, Wisata Pantai di Tulungagung Jadi Sepi: Masyarakat Jadi Takut

"Cara memahatnya halus dan ada beberapa tipe ornamen khas Singasari," ujarnya.

Dikatakannya, beberapa ornamen pada fragmen arca yang menjadi ciri khas Singasari yang ditemukan di situs Gedog, yaitu, di bagian kanan ada laksana yang menggunakan cakra berapi. Laksana cakra berapi itu mengarah pada tokoh Dewa Wisnu.

"Kalau cakra mengarah ke Wisnu. Namun, kita tunggu apakah ada temuan lain sehingga lebih kongkret. Karena periode Singasari dan Majapahit berulang kali ditemukan arca istimewa itu perpaduan Siwa Wisnu atau nama resminya Hari Hara," ujarnya.

Sedang artefak gaya seni periode Majapahit yang ditemukan di situs Gedog, kata Lutfi, yaitu temuan batu berelief Sri Tanjung. Batu dengan relief Sri Tanjung dekat dengan seni era Majapahit.

"Kalau di Blitar, bisa dilihat di Candi Penataran dan Candi Sawentar, ada kesamaan," katanya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini