TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebanyak 22.724 petugas yang berinteraksi dengan pemilih akan dilakukan rapid test. Hal ini dilakukan menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Gresik, seluruh penyelenggara dipastikan bebas dari Covid-19.
Rincian anggota penyelenggara di bawah naungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik. Antara lain, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban sebanyak 20.403 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebanyak 2.136 orang, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebanyak 144 orang dan KPU beserta sekretariatnya.
Komisioner Divisi Sosialisasi dan SDM Makmun mengatakan, tes kesehatan ini dalam rangka persiapan pemberian pelayanan prima terhadap pemilih dalam Pilkada Gresik 2020 yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.
"Saat pencoblosan sudah dirapid tes semua dalam kondisi sehat. Dilakukan serentak, prioritas kami diutamakan kepada penyelenggara yang berinteraksi langsung dengan pemilih," kata Makmun saat ditemui di ruangannya, Selasa (20/10/2020).
Pihaknya juga mengimbau agar calon pemilih tidak perlu khawatir datang ke TPS. Selain menjamin kesehatan penyelenggara ia juga menfasilitasi TPS sesuai protokol kesehatan. Seperti tempat pencucian tangan, suhu badan dan hand sanitizer.
Baca juga: Nakes Wanita di Puskesmas Sooko Mojokerto Meninggal Terkonfirmasi Covid-19
Baca juga: Bocor Lokasi Pernikahan Sule, Sudah Urus Surat Rekomendasi Nikah, Pihak KUA: Berkas Sudah Komplit
Baca juga: Massa Aksi Tolak Omnibus Law Tiba di Grahadi Surabaya, Polisi Sambut dengan Ajakan Aksi Damai
“Pemilih tidak perlu khawatir karena pelaksanaan pemilihan pada 9 Desember mendatang ini akan mentaati protokol kesehatan. Bahkan dalam aturan kampanye, KPU juga membatasi jumlah yang hadir. Ini bagian bentuk ke hati-hatian KPU terhadap penularan Covid-19,” jelas Makmun.
Makmun menerangkan, selama pencoblosan nanti, KPU sudah membekali petugasnya bagaimana menerapakan protokol kesehatan dengan ketat. Utamanya saat berada di TPS. Dari APD hingga antrean sudah diatur jelas.
“Bahkan KPU juga akan menyediakan baju hazmat di setiap desa, gunanya untuk menfasilitasi pemilih yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka harus terfasilitasi hak suaranya,” tutupnya kepada TribunJatim.com. (wil/Tribunjatim.com)