TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria di Bekasi nekat gantung diri di kusen pintu.
Penyebab pria tersebut gantung diri diduga depresi luka di kaki tak kunjung sembuh.
Pria itu depresi luka di kakinya akibat kecelakaan kian hari makin parah.
Hal itu disebabkan karena dirinya juga mengidap sakit gula.
Simak kronologi selengkapnya berikut ini.
Pria pengidap diabetes di Pondok Gede, Kota Bekasi tewas gantung diri di kusen pintu rumah, Jalan Transformator Raya, Perumahan PLN, Kelurahan Jaticempaka, Pondok Gede, Rabu (21/10/2020) kemarin.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, peristiwa pertama kali diketahui sekira pukul 21.15 WIB.
"Kejadian semalam, korban gantung diri atas nama Awan Suryadi (44), anggota polisi mendapat laporan dari warga dan langsung mengecek ke lokasi," kata Kompol Erna Ruswing Andari, Kamis, (22/10/2020).
Baca juga: 4 Remaja Tak Sadar 1 Temannya Bunuh Diri di Depan Matanya, Mengira Main Ayunan Bayi, Endingnya Pilu
Baca juga: Kisah Pilu Siswi di Gowa Bunuh Diri Minum Racun, Gara-gara Tugas Daring Sekolah, Mimpi Dimandikan
Penemuan pria gantung diri ini lanjut Kompol Erna Ruswing Andari, bermula dari saksi bernama Daru, salah satu anggota keluarga korban mendatangi rumah dalam keadaan mati lampu.
Korban yang belum menikah diketahui tinggal seorang diri di rumahnya yang berada di Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi.
"Saksi baru datang ke TKP (tempat kejadian perkara) curiga kondisi rumah gelap mati lampu," ucapnya.
Dari situ, sanksi langsung masuk ke dalam dan mendapati korban sudah dalam keadaan gantung diri di kusen pintu belakang dekat dapur.
"Kondisinya sudah meninggal dunia dengan menggunakan tali tambang warna kuning memakai baju warna putih celana pendek loreng," terangnya.
Baca juga: Cerita Akhir Pelarian Cai Chang Pan, 1 Bulan Lebih Kabur dari Tahanan, Ditemukan Bunuh Diri di Hutan
Baca juga: Nasib Pilu Ibu di Ponorogo, Nekat Bunuh Diri Seusai Melahirkan, Diduga Depresi, Simak Kronologinya
Jasadnya kemudian langsung dievakuasi, pihak kepolisian juga melakukan introgasi ke pihak keluarga terkait kondisi korban sebelum meninggal dunia.
"Pihak keluarga korban telah membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut dan agar korban tidak dioutopsi serta menerima kematian korban adalah musibah," paparnya.
Adapun dari keterangan keluarga, korban gantung diri sejak satu bulan lalu memang menderita sakit parah di bagian kaki akibat luka kecelakaan.
Luka itu lanjut Kompol Erna Ruswing Andari, tak kunjung sembuh lantaran Awan mengidap penyakit gula yang membuat lukanya kian parah.
"Dari keterangan keluarga memang dia mengidap sakit gula, lalu satu bulan lalu kecelakaan luka pada bagian kaki dan tidak kunjung sembuh, dari situ diduga korban tertekan dengan penyakitnya," tutur Kompol Erna Ruswing Andari.
Baca juga: Depresi dan Parno Terkena Covid-19, Ayah Ini Cekik Putrinya & Bunuh Diri, Tinggalkan 2 Surat Wasiat
Baca juga: Mahasiswi PTS Kota Malang Bunuh Diri Diduga Depresi, Teman Korban Gelar Doa Nyalakan Lilin di TKP
DISCLAIMER:
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Luka di Kaki Tak Kunjung Sembuh Akibat Penyakit Gula, Pria di Bekasi Gantung Diri di Kusen Pintu