3 Pimpinan Baru Pondok Modern Darussalam Gontor Resmi Dilantik, Mbah Sahal: Pondok Bak Kereta Api

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo resmi dilantik.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo resmi melantik KH Hasan Abdullah Sahal, lalu Drs. KH Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., dan Prof. Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., sebagai pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang baru.

Informasi yang diterima TribunJatim.com, ketiga tokoh tersebut ditunjuk sebagai pimpinan PMDG untuk periode 2020-2025 berdasarkan hasil sidang luar biasa Badan Wakaf PMDG pada Kamis (22/10/2020) yang diumumkan pada Jumat (23/10/2020).

Penunjukan pimpinan pondok yang baru ini terjadi setelah wafatnya dua pimpinan pondok sebelumnya, yakni KH Syamsul Hadi Abdan, S.Ag., dan Dr. KH Abdullah Syukri Zarkaysi, M.A.

Baca juga: Nurdin Rudythia Ditunding Pakai Pelet Agar Nita Thalia Jatuh ke Pelukan, Istri Pertama Jawab Begini

Baca juga: KISAH MIRIS Siswi SMA Madiun Buang Bayinya, Lahirkan Seorang Diri dan Dimasukkan Tas: Terkuak Tangis

Dengan wafatnya dua ulama tersebut, KH Hasan Abdullah Sahal memimpin Pondok Modern Darussalam Gontor seorang diri.

Untuk itulah sidang luar biasa Badan Wakaf segera diselenggarakan.

Sidang tersebut dihadiri oleh 12 anggota Badan Wakaf PMDG, dengan keterangan 8 orang hadir secara fisik dan 4 orang hadir secara virtual.

Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 36 Jumat, 23 Oktober 2020, Serial India Tayang di ANTV

Baca juga: Kepanikan Baim Wong Nyaris Diserang Komodo Sambil Gendong Kiano, Paula Kabur Takut: Yang ini Agresif

Usai jamaah Salat Jumat hasil keputusan sidang luar biasa Badan Wakaf PMDG disampaikan oleh K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc. 

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan tentang pentingnya mempertahankan estafet perjuangan para Trimurti pendiri PMDG.

“Pimpinan boleh meninggal, tapi pondok harus tetap hidup," ucapnya.

Setelah membacakan keputusan tersebut, sambutan dilanjutkan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal yang pada waktu itu menjadi imam Salat Jumat di Masjid Jami Pondok Modern Darussalam Gontor.

Mbah Sahal, panggilan akrabnya, menambahkan bahwa meskipun pondok dalam keadaan berkabung setelah meninggalnya KH Abdullah Syukri Zarkasyi, namun kesedihan tersebut tidak boleh terus berkepanjangan.

“Saya ingatkan kembali, setiap kita ditinggalkan oleh seseorang dari kerabat kita, kita boleh menangis, tapi tidak boleh menangisi, apalagi menangiskan," jelasnya.

Lulusan Universitas Madinah Al Munawwarah tersebut juga menerangkan kembali salah satu falsafah pondok yang diibaratkan seperti kereta api.

Menurutnya kereta harus tetap berjalan, siapapun masinisnya, dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai, panca jiwa, dan panca jangka PMDG.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini