TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Nganjuk mulai meresahkan warga.
Informasi yang diterima TribunJatim.com, sejak dua bulan terakhir, para ibu rumah tangga mengeluh kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
Salah seorang pengecer gas elpiji asal Desa Berbek, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Supardi mengatakan, elpiji 3 kg itu mulai sulit didapatkan sejak bulan September lalu.
Hingga kini, kondisi gas elpiji langka masih terus terjadi.
Baca juga: 10 Persen Anggota DPRD Sumenep Ajukan Cuti Untuk Ikut Kampanye Pilkada 2020
Baca juga: Dukung Tenaga Medis Covid-19, Konferwil II AMSI Jatim Salurkan Vitamin dan APD ke RSSA Malang
"Saat ini hampir seluruh stok gas elpiji di tingkat pengecer kosong, kalaupun ada stok harganya sudah mencapai Rp 20.000 pertabung, biasanya kisaran Rp 18.000 hingga Rp 19.000 pertabung. Kenaikan harga itu wajar tapi barangnya yang sulit didapat," kata Supardi, Jumat (23/10/2020).
Hal sama diungkapkan pengecer gas elpiji 3 kilogram di Kota Nganjuk, Titin.
Menurutnya, sudah sebulan terakhir ini pihaknya kesulitan mendapatkan stok gas elpiji 3 kg dari distributor.
Kalaupun ada pengiriman stok, itu jumlahnya dibatasi 50 persen dari kebutuhan stok tokonya.
Baca juga: Lihat Potensi Lain Bagas Adi Nugroho dan M Rafli, Pelatih Arema FC Tak Segan Ubah Posisi Pemainnya
Baca juga: Diet Herbal Alami dengan Sari Lemon Efsi, Cukup Minum 2 Tutup Botol: Cocok Mengecilkan Perut Buncit
"Makanya, ketika ada pengiriman gas elpiji maka 30 tabung gas elpiji yang kami dapat sudah habis dibeli masyarakat dalam waktu sehari saja. Setelah itu ya stok kosong kembali," kata Titin.
Memang, diakui Titin, dampak dari kesulitan mendapatkan stok gas elpiji dari distributor dalam dua bulan terakhir telah membuat sejumlah kios pedagang gas elpiji terpaksa menghentikan penjualan.
Ini dikarenakan tidak adanya stok gas elpiji yang didapatkanya untuk melayani kebutuhan pembeli.
"Mereka lebih memilih tidak menjual gas epiji daripara diributi pembeli yang tidak kebagian gas elpiji. Dan kami tidak tahu sampai kapan kondisi ini terjadi di Kabupaten Nganjuk," ucap Titin.
Sementara itu, terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram bersubsidi di Kabupaten Nganjuk mendapatkan perhatian dari kalangan DPRD Nganjuk.
Pasalnya, gas elpiji 3 kilogram yang sekarang ini sulit didapatkan warga telah menimbulkan keresahan. Terutama bagi ibu rumah tangga yang tidak dapat memasak karena tidak mendapatkan gas elpiji yang dibutuhkan.
"Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dan semuanya menyerahkan kepada mekanisme pasar, tetapi harus ada upaya atau kalau perlu ada intervensi pasar dari OPD terkait di Pemkab Nganjuk agar stok elpiji 3 kilogram di Nganjuk kembali normal," kata Suprapto, anggota DPRD Nganjuk dari Fraksi Gerindra.
Memang, diakui Suprapto, gas elpiji 3 kilogram bersubsidi sekarang ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Dengan demikian bisa diduga terjadinya kelangkaan ini akibat dari adanya permainan dari sekelompok orang atau sepekulan.
Untuk itu OPD terkait Pemkab Nganjuk harus turun langsung mengecek gudang elpiji milik distributor untuk melihat dan mengetahui mengapa terjadi kelangkaan stok elpiji.
"Dan kamipun siap untuk ikut melakukan sidak ke gudang-gudang elpiji milik distributor guna mencari tahu persoalan yang terjadi hingga terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut," ucap Suprapto.
Sedangkan Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Roro Heni Rochtanti mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah dari terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut.
Dimana Kondisi kelangkaan gas elpiji terjadi saat puncak kemarau yang tahun ini kebetulan terjadi pada bulan September hingga November.
Kelangkaan gas LPG 3 kilogram sekarang ini, menurut Heni Rochtanti, dimungkinkan adanya penggunaan gas elpiji 3 kilogram subsidi diluar keperluan rumah tangga. Diantaranya untuk operasional mesin pompa air di sawah.
Kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai penyimpangan pemanfaataan gas elpiji bersubsidi yang sebenarnya untuk kebutuhan rumah tangga.
"Dan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut kami telah melayangkan surat ke Pertamina agar ada penambahan kuota elpiji untuk Kabupaten Nganjuk," tutur Heni Rochtanti.
Penulis: Achmad Amru Muiz
Editor: Heftys Suud