TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Calon Walikota (Cawali) Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dicurhati pengusaha roti khas Kota Pasuruan generasi ketiga saat blusukan ke tokonya, Minggu (25/10/2020) pagi.
Roti ini adalah roti sisir khas Kota Pasuruan yang sudah sangat melegenda. Nama besar roti ini tetap ada dan terjaga hingga generasi ketiga. Roti ini ada sejak tahun 1955 dan bertahan hingga sekarang.
Namun, belakangan ini, generasi ketiga penerus bisnis Roti Matahari ini sudah mulai gelisah. Pembeli mulai sepi. Omzetnya merosot sekali. Salah satu faktornya, karena berkurangnya wisatawan yang berkunjung ke Kota Pasuruan.
Samuel Laksamana, generasi ketiga penerus bisnis roti matahari ini menjelaskan, sekarang sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Pasuruan. Ia tidak mengerti alasan pasti kenapa itu bisa terjadi.
Yang pasti, kata dia, penurunan pembeli yang datang ke tokonya ini mencapai 70 persen. Ia menyebut, benar atau tidak, sejak adanya tol Pasuruan langsung Probolinggo ini memang pengunjungnya berkurang.
"Untung, kami tertolong dengan usaha online. Jadi kami kirim ke sejumlah supermarket atau ke beberapa pembeli dari luar daerah yang pesan online. Kalau tidak, ya pasti bermasalah terhadap usaha kami," sambung kepada TribunJatim.com
kepada TribunJatim.com.
Ia berharap, Pemerintah bisa memfasilitasi produk - produk lokal Kota Pasuruan. Minimal, ada semacam etalase yang memberikan ruang bagi produk lokal untuk tetap bisa berjualan dan berkembang.
Baca juga: FibreFirst Cycling 2020, Ajak Arek-arek Suroboyo berdonasi Lebih dengan Fibre Bike
Baca juga: VIRAL Ibu Lempar Anak dari Jembatan, Balas Dendam ke Mantan Suami, CCTV Jadi Saksi Bisu Kesadisan
Baca juga: Jadwal Live Streaming MotoGP Teruel - Race Mulai 19.00 WIB, Menanti Kejutan Pembalap Negeri Sakura
"Misalnya, kami diberikan stan di rest area tol Paspro. Jadi, kami bisa melayani pembeli kami yang kebetulan sedang melintas di tol. Tanpa harus turun tol, mereka tetap bisa beli oleh - oleh khas Kota Pasuruan ini," jelas dia.
Selama ini, ia sudah mencoba untuk bisa tembus kesana. Namun, usahanya belum bisa tembus. Ia berharap, pemerintah bisa hadir dan memberikan solusi. Ia hanya ingin diberi tempat untum bisa tetap eksis berjualan.
Terpisah, Gus Ipul sepakat, bahwa pemerintah harus hadir dan mendengar keluhan masyarakat Kota Pasuruan, khususnya di sektor industri kue seperti ini. Ia mengaku, pemerintah harus memberikan solusi.
"Iya ini menjadi tantangan bagi Kota Pasuruan ke depan. Dengan majunya fasilitas yang memadai seperti keberadaan jalan tol ini, pasti akan ada dampaknya positif dan negatif," kata dia.
Dulu, kata Gus Ipul, masyarakat sering mampir ke Kota Pasuruan karena Kota Pasuruan letaknya strategis. Mau ke Bali, lewat Kota Pasuruan. Sebaliknya, mau ke Surabaya, orang lewat Kota Pasuruan dan pasti mampir Kota Pasuruan.
Nah, dengan adanya tol, orang hanya lewat saja. Kata dia, ini perlu ada strategi khusus. Perlu ada terobosan agar masyarakat tetap bisa mampir ke Kota Pasuruan. Makanya, perlu ada pengungkitnya.
"Saya dan Mas Adi mengusung konsep membawa Kota Pasuruan menuju Kota Madinah. Maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya. Untuk memajukan ekonominya, sektor pariwisata ini yang menjadi pengungkitnya," jelas dia.
Artinya, kata Gus Ipul, ketika nanti terpilih dan diberi amanah memimpin Kota Pasuruan, pihaknya akan memaksimalkan potensi wisata yang sudah ada di Kota Pasuruan ini. Ia menyebut, potensi wisata di sini sudah sangat luar biasa.