TRIBUNJATIM.COM - Momen pengasatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso tahun 2020 ternyata menyisakan hal menarik.
Warga yang mengikuti acara pengasatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso menemukan ikan tak biasa.
Disebut tak biasa karena ukuran serta bentuknya yang ternyata begitu besar alias raksasa.
Penemu ikan lele raksasa atau ikan lele jumbo itu adalah seorang wanita atau emak-emak.
Proses pengambilan ikan lele raksasa yang dilakukan oleh sang emak-emak juga menyita perhatian warga setempat.
Momen penggelontoran air di Bendungan Sampean Baru, Kecamatan Tapen, Bondowoso jadi berkah bagi warga.
Sebab, mereka bisa menjaring ikan di bendungan tersebut.
Momen penggelontoran air itu dinamai "asatan" oleh warga Bondowoso dan sudah menjadi tradisi.
Di momen asatan 2020, ratusan warga berbondong-bondong datang ke Bendungan yang dibangun sejak 1979 ini.
Seorang wanita atau emak-emak bernama Muzayanah (46) warga Kecamatan Wonosari, Bondowoso sangat beruntung.
Sang penemu Lele Jumbo atau Lele Raksasa itu adalah seorang emak-emak bernama Muzayanah
Saat arus sungai berangsur melambat sekitar pukul 12.30 WIB, ia memberanikan diri menjaring ikan di tengah sungai.
Tak seberapa lama, ia melihat seekor ikan berenang hingga permukaan air dan mendekatinya.
Sontak, Muzayanah langsung mengayunkan jaring sederhana itu tepat di tubuh ikan.
Jaring sederhana tersebut ternyata membawa berkah dan keberuntungan tersendiri bagi emak-emak satu ini.
"Saya kesulitan mengangkat jaring, karena terasa berat sekali. Saya juga hampir terjatuh," katanya kepada TribunJatim.com.
Para warga yang kala itu menjaring ikan di dekat posisi Muzayanah langsung membantu mengangkat jaring hingga di atas permukaan air.
Tak disangka, ikan yang terperangkap di jaring Muzayanah berukuran jumbo.
Ia berhasil menjaring lele jumbo dengan panjang sekitar 1 meter dan berat 10 kg.
Ia menceritakan proses menjaring ikan lele jumbo tersebut yang ternyata cukup sulit ketika akan membawa tubuh ikan lele jumbo itu ke daratan.
Muzayanah tampak disoroti ketika menjadi seorang emak-emak yang berhasil mendapatkan seekor lele jumbo atau lele raksasa.
Sang penemu lele jumbo ini turut pula membocorkan apa yang selanjutnya ingin ia lakukan dengan lele temuannya itu.
Muzayanah rupanya berencana membawa pulang lele jumbo nya yang berukuran lebih dari 1 meter tersebut untuk langsung dimasak.
Emak-emak beruntung satu ini berencana mengadakan makan-makan bersama keluarga dan menyantap lele jumbo tangkapannya itu.
"Ikan lele ini nantinya untuk dikonsumsi sendiri, tidak saya jual," pungkasnya.
Baca juga: Wanita Ini Dapat Lele Jumbo Saat Menjaring Ikan di Bendungan Sampean Baru Bondowoso
Baca juga: Viral Pedagang Bakso Ikan Ganteng yang Mirip Raffi Ahmad, Sosoknya Kini Dicari Kru Rans Entertaiment
Baca juga: Bocah Mojokerto Tercebur Kolam Resapan Ikan Lele, Sandal Mengapung, Ibu Histeris: Sudah Meninggal
Baca juga: Curhat Pilu Pemilik Ikan Arwana Golden, Ikan Hendak Ditebus Orang Rp 2 Juta, Malah Digoreng Ayah
Cerita penangkapan ikan dalam acara Pengasatan Bendungan di Bondowoso juga dialami oleh seorang warga lain.
Momen penggelontoran air di Bendungan Sampean Baru, Kecamatan Tapen, Bondowoso jadi berkah bagi warga.
Sebab, mereka bisa menjaring ikan di bendungan tersebut.
Momen penggelontoran air itu dinamai "asatan" oleh warga Bondowoso dan sudah menjadi tradisi.
Di momen asatan 2020, ratusan warga berbondong-bondong datang ke Bendungan yang dibangun sejak 1979 ini.
Misbahul Hasan (28) warga Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Ia datang ke Bendungan Sampean baru, sedari pukul 06.00 WIB.
Ia datang membawa jaring sederhana dan kantong beras untuk menyimpan ikan hasil tangkapan.
"Saya tahu informasi mengenai penggelontoran air dari teman."
"Di tahun sebelum, saya kerap datang ke bendungan untuk menjaring ikan kala proses penggelontoran air dilakukan," katanya kepada Surya, Minggu (1/11/2020).
"Momen penggelontoran air jadi berkah bagi warga. Sekaligus pula untuk hiburan di akhir pekan," tambahnya.
Misbahul mulai menjaring ikan sekitar pukul 07.00 WIB. Menjaring ikan saat penggelontoran air bukan perkara mudah. Sebab, arus air cukup deras.
"Saya hanya menjaring ikan di pinggir sungai saja, arus airnya cukup deras. Karena derasnya arus, proses menjaring ikan juga lumayan sulit. Beberapa kali saya gagal," paparnya kepada TribunJatim.com.
Selama 5 jam menjaring, Misbahul hanya mendapat ikan dengan berat setengah kilo saja. Ikan yang berhasil dijaring Misbahul, jenisnya nila. Kendati begitu, Misbahul tetap bersyukur. Rencananya ikan hasil tangkapan tersebut bakal diolah dan disantap dengan keluarga.
"Saya dapat ikan paling besar ukurannya 5 cm. Ikan hasil tangkapan ini nantinya jadi lauk makan untuk keluarga," tandasnya. (Danendra Kusuma/TribunJatim.com)