Penanganan Covid

Cegah Penularan Covid-19 Selama Libur, GTPP Lakukan Rapid Test ke Pelaku Usaha Wisata Tulungagung

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI RAPID TEST - Seorang karyawan SPBU tengah diambil darahnya untuk rapid test Covid-19 di SPBU Karangwaru, Tulungagung, Selasa (9/6/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung melakukan rapid test virus Corona ( Covid-19 ) acak pada pelaku usaha wisata.

Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi penularan Covid-19, karena pelaku usaha wisata adalah kelompok rawan.

Apalagi setelah libur panjang Maulid Nabi pada akhir Oktober 2020 lalu.

Tes menyasar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), para pedagang di destinasi wisata, dan pelaku usaha persewaan alat wisata.

Menurut Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro, sudah ada 200 orang pelaku usaha wisata yang menjalani rapid test.

“Random test ini untuk mencegah klaster baru, setelah libur panjang. Mereka adalah kelompok yang berinteraksi dengan para wisatawan dari berbagai daerah selama libur panjang kemarin,” terang Galih Nusantoro, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Tulungagung Siapkan Ratusan Personel

Baca juga: 2 Kelompok Massa Geruduk Bawaslu Ponorogo, Tuntut Profesionalitas Awasi Pilkada, Dorong Sikap Netral

Pelaku usaha wisata yang sudah dites antara lain di Pantai Bayem, Pantai Gemah, dan Pantai Klathak.

Tiga pantai itu adalah destinasi paling ramai setiap kali musim libur tiba.

Setiap akhir pekan ada 7000-10.000 wisatawan yang datang.

“Karena pengunjungnya sangat banyak, risiko penularannya juga tinggi. Karena itu mereka jadi sasaran rapid test,” sambung Galih Nusantoro.

Dari semua pelaku usaha wisata yang menjalani rapid test, semuanya nonreaktif.

Namun upaya tes acak ini akan terus dilakukan, sampai perkiraan puncak masa inkubasi, yaitu hari Rabu (11/11/2020) mendatang.

Baca juga: Pengedar Pupuk Diduga Palsu di Tulungagung Sasar Petani Pegunungan: Asal Barang Ada Kami Senang

Baca juga: Ketaatan Warga Tulungagung Tinggi, Target Pajak Kendaraan Hampir Terpenuhi Meski Pandemi Covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung juga melakukan sosialisasi, agar pelaku usaha wisata yang sakit dengan gejala Covid-19 agar segera menghubungi fasilitas kesehatan.

“Setiap yang dicurigai akan langsung dilakukan tes usap (swab). Hasil tes akan memastikan, apakah positif atau negatif,” tutur Galih Nusantoro.

Selama masa pandemi virus Corona, belum ada klaster pelaku usaha wisata di Tulungagung.

Kasus yang kerap ditemukan adalah Pelaku Perjalanan Daerah Transmisi (PPDT).

Warga Tulungagung melakukan perjalanan ke kota lain dan tertular.

Baca juga: Modus Gembos Ban, Kawanan Penjahat Membawa Kabur Uang Juragan Ikan di Wilayah Tulungagung

Baca juga: Mendapat Sorotan Satgas Covid-19 Pusat, Pendakian Gunung Budheg Tulungagung Ditutup

Data Senin (9/11/2020), jumlah akumulasi pasien Covid-19 Tulungagung sejumlah 509 orang.

Dari jumlah itu, 462 pasien dinyatakan sembuh, dan empat orang meninggal dunia.

Sedangkan pasien tersisa terdiri dari 23 pasien menjalani karantina, 4 orang menjalani isolasi dan 16 pasien menjalani perawatan.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini