Penanganan Covid

Jawa Timur Juara Umum Kompetisi Sains Nasional 2020, Khofifah: Pandemi Tak Halangi Prestasi Siswa

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dokumentasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama para siswa Jawa Timur saat peringatan Hardiknas 2020.

Kerjasama yang yang telah dilakukan dengan ratusan perusahaan dalam dan luar negeri ini memberikan peluang luas bagi para lulusan sekolah di Jatim untuk lebih cepat bekerja. 

Contoh konkrit adalah SMKN Grati Kabupaten Pasuruan, SMK Muhammadiyah Gondanglegi Malang, SMK PGRI 2 Ponorogo,  yang bekerja sama dengan ratusan perusahaan dalam dan luar negeri, sehingga lulusannya  90 persen lebih bisa langsung diterima kerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Program Jatim Cerdas Pemprov Jatim tidak hanya melahirkan alumni sekolah yang siap kerja, tapi juga andal dalam berwirausaha. 

Banyak sekolah yang secara khusus juga menyiapkan siswa siswinya untuk menjadi start up dan wirausahawan muda. 

Baca juga: Imel Putri Cahyati Pamer Pesta Mewah Ulang Tahunnya, Hartanya Bak Tak Luntur Cerai dari Sirajuddin 

SMKN Tutur Kapaten Pasuruan dan SMK PGRI 1 Mejayan Kabupaten Madiun adalah contoh sekolah yang memiliki program khusus untuk kewirausahaan. 

Tidak hanya pada jenjang pendidikan SMK,  program-program di SMA juga telah dirancang untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan siswa. 

Program SMA double track kerjasama Dinas Pendidikan Jawa Timur dengan ITS Surabaya adalah salah satu bentuk program untuk meningkatkan kemampuan vokasional dan kewirausahaan siswa SMA. 

Di sisi lain Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi menegaskan berbagai kebijakan yang disertai dengan skema anggaran yang memadai telah menjadi stimulasi tumbuh kembangnya inovasi dan prestasi pendidikan. 

Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk 4.000 lebih SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta dengan 1,3 juta lebih siswa di Jatim yang dilaksanakan sejak Tahun 2019.

Selain telah meringankan biaya yang dikeluarkan oleh para orang tua, program ini juga menjadikan ruang fiskal sekolah lebih leluasa untuk mendorong inovasi dan prestasi di masing-masing satuan pendidikan. 

“Peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga Kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga menjadi wujud perhatian Pemprov Jatim terhadap kualitas pendidikan,” kata Wahid.

SMK Pengampu, SMA Pengimbas, Pesantren Vokasi (SMK Mini), SMA double track, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan serta program lain menyangkut peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah bagian dari program pendidikan yang dijalankan secara berkelanjutan selama ini untuk memacu percepatan kualitas pendidian di Jawa Timur. 

Selama masa pandemi Covid-19 meskipun sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi ini, perhatian Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tidaklah surut. 

Pengembangan kompetensi guru untuk pembelajaran daring, pengembangan learning management system, kerjasama dengan komunitas dan pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa.

Selain itu penyediaan anjungan belajar mandiri untuk sekolah yang belum terjangkau internet adalah sebagian dari inovasi yang telah dicetuskan selama masa pandemi. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)

Editor: Pipin Tri Anjani

Berita Terkini