ITN Malang Ingin Ajukan Kuliah Tatap Muka Semester Depan, Harus Penuhi Syarat Ini

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Rencana kuliah luring ITN Malang.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berencana mengajukan izin melaksanakan kuliah luring (luar jaringan) atau tatap muka semester depan.

Hal ini dilakukan karena sudah ada lampu hijau berupa regulasi dari Kemendikbud. Namun untuk itu harus ada izin dari pemerintah daerah setempat.

"ITN nanti akan mengirim surat ke wali kota untuk mencoba kuliah luring semester depan," jelas Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 Desember 2020: Elsa Tak Dicerai, Nino Mati Rasa, Andin Bongkar Rahasia Roy

Baca juga: Ban Mobil Nikita Mirzani Disobek dan Nyaris Oleng di Tol, Nyai Ancam Pihak yang Meneror: Kampungan

Ia mengatakan, jika usulan tersebut diizinkan, maka baru bisa melaksakan luring.

"Kalau daring terus itu bagaimana ya. Kita kan teknik," katanya.

Ia mengungkapkan, semester ini sudah ada beberapa lab yang telah menjalankan praktik dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jika kuliah luring dilaksanakan, lanjutnya, isi kelas hanya 50 persen mahasiswa," ujarnya.

Selain itu juga harus ada izin dari orangtua jika menjalankan kuliah luring.

Baca juga: Tip Selamat Mengendarai Mobil di Musim Hujan, Bengkel Auto2000 Kertajaya: Perhatikan Kondisi Ban

Baca juga: 34 Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur Raih Predikat Peduli HAM

Di kampus lain seperti Universitas Brawijaya masih memilih meneruskan semester depan daring karena pandemi Covid-19 masih merebak.

Menurut Wakil Rektor I UB, Prof Aulanni'am menjelaskan, pembelajaran daring masih dilakukan dalam bentuk sinkron dan asinkron.

"Pembelajaran sinkron merupakan belajar daring dalam waktu yang sama, belajar secara langsung, dan terlibat secara langsung. Sedang pembelajaran asinkron merupakan pembelajaran daring pada waktu yang berbeda," paparnya.

Ia melanjutkan, komunikasi pada pembelajaran asinkron bisa dilakukan melalui web, email, atapun pesan yang di posting di forum komunitas.

"Sedangkan untuk praktikum dan kegiatan lapangan, UB memberlakukan penyertaan ijin dari orangtua secara tertulis," ungkapnya.

Ia menambahkan, bagi mahasiswa yang mempunyai komorbid harus menyertakan bahwa dirinya sehat.

"UB tetap melakukan protokol kesehatan jika memang diharuskan untuk melakukan praktikum dan kegiatan lapangan," tandasny.

Penulis: Sylvianita Widyawati

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini