Pilkada Jawa Timur

Hanya Menang di Lima Daerah Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur, PKB Kutip Nasihat Bunga Karno

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) menanggapi santai kekalahan di mayoritas daerah Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur.

Dari 19 daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2020 di Jawa Timur, PKB hanya menang di lima daerah saja.

Lima daerah tersebut antara lain, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Ngawi. Dari jumlah kemenangan tersebut, hanya tiga kader dari internal PKB.

Yakni, Ahmad Muhdlor-Subandi (Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (Calon Wali Kota Pasuruan), dan Rini Syarifah (Calon Bupati Blitar).

"Coba saja Gus Ipul ditanya, kader PKB apa bukan," kata Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi di Surabaya, Selasa (15/12/2020).

"Di Kabupaten Blitar, kader PKB juga menang. Jangan lupa untuk dihitung," tegas Fauzan.

Hikmah yang dapat dipetik, partainya bergerak solid bahkan untuk daerah yang selama ini bukan sebagai basis partai.

Baca juga: Paslon Lindra-Riyadi Menangkan Pilkada Tuban 2020, Tim Mbak Ana-Anwar: Kita Legowo

"Kami senang mesin PKB bergerak maksimal. Hal yang mustahil dilakukan di Pacitan sejak 2004," lanjutnya.

"Memang sedikit meleset dari target semula. Tapi, tidak masalah. Kader PKB, kader Gus Dur. Gus Dur mengajarkan kami kuat dalam penempaan," terangnya.

Fauzan lantas mengutip nasihat Bung Karno.

"Ajaran Bung Karno juga menjadi inspirasi kami," katanya.

"Dalam situasi perjuangan itu, dibutuhkan up and down. Digembleng hampir hancur lebur, bangkit kembali. Digembleng lagi, hancur, bangkit lagi. Begitulah kalau mau jadi partai politik otot kawat balung wesi," katanya.

Baca juga: Menang Pilkada Serentak 2020 di 12 Daerah Jawa Timur, Partai Gerindra: Ada Kader dan Calon Kader

Fauzan menegaskan, PKB di Jawa Timur selalu memprioritaskan kader internal. Tak sekadar ikut calon partai lain, PKB selalu memberikan ruang bagi kader internal yang memiliki niat dan kapasitas memperjuangkan daerah.

"Di Trenggalek, Gresik, hingga Malang merupakan kader internal PKB. Sekali lagi semuanya adalah kader," tegas Fauzan.

Tak jarang, PKB harus berjuang sendirian sebagai partai pengusung. Misalnya, di Kabupaten Malang PKB (12 kursi) yang hanya berkoalisi dengan Hanura (1 kursi).

"Siapa menyangka, di Kabupaten Malang kami dikeroyok sendirian. Melawan incumbent (Sanusi) kami memberikan perlawanan sengit," terang Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur ini.

Baca juga: 10 Petahana di Jawa Timur Berpotensi Kalah di Pilkada Serentak 2020, Hanya Lima yang Menang

Bahkan, PKB juga berani mengusung calon di daerah yang sebenarnya bukan sebagai basisnya. Misalnya, di Kabupaten Pacitan.

PKB (5 kursi) berkoalisi dengan PDI Perjuangan (6 kursi) mengusung pasangan Yudi Sumbogo-Isyah Ansori. Lawan yang dihadapi merupakan kader Partai Demokrat dan Golkar (Indrata Nur Bayuaji-Gagarin), berstatus dua partai penguasa di Pacitan.

Sekalipun akhirnya kalah, PDI Perjuangan bersama PKB sukses membuat perlawanan besar. Bahkan memaksa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama keluarga besar pengurus Demokrat "turun gunung".

Baca juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Ponorogo 2020 Tuntas, Sugiri-Lisdyarita Kalahkan Ipong-Bambang

"Di Pacitan, calon kami sukses membuat keluarga besar Pak SBY pulang kampung untuk konsolidasi calon yang diusungnya. Bahkan sampai dua kali," ungkap Fauzan.

Menurut Fauzan, kekalahan di sejumlah daerah hanya karena kurang beruntung saja.

"Kalah di beberapa tempat karena apes saja. Kami santai saja," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini