Dapat 50 Ribu Rapid Test Antigen, Pemprov Jatim Akan Lebih Masifkan Testing

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BNPB memberikan bantuan sebanyak 50.245 alat rapid test antigen pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu (16/12/2020) sore.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - BNPB memberikan bantuan sebanyak 50.245 alat rapid test antigen pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu (16/12/2020) sore.

Bantuan tersebut diberikan guna mendorong gerakan masif testing pada warga Jawa Timur yang dalam dua pekan terakhir mengalami peningkatan pesat.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa tes cepat antigen ini akan dimasifkan untuk menguji mereka warga Jatim yang sudah ditracing kontak erat dengan yang telah dinyatakan positif lebih dulu.

"Alhamdulillah ini aakan jadi bagian penguat langkah kita untuk melakukan penanganan kuratif khusus testing sebagai penanggulangan bencana covid-19," kata Khofifah, Rabu (16/12/2020).

Ia mengatakan bahwa dengan meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Jatim ini beberapa upaya dilakukan Pemprov Jatim. Hari Khofifah juga telah meresmikan RS Darurat Ijen Boulevard di Malang. Yang akhirnya terealisasi setelah sempat tertunda karena kasus covid-19 di Malang sempat menurun.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kurir Sabu di Surabaya Ditembak Mati Polisi, Sempat Lawan Pakai Senjata Api Rakitan

Baca juga: Pilkada Surabaya 2020, KPU Gagal Umumkan Hasil Rapat Pleno Rekapitulasi di Hari Kedua

"Setelah kelihatan ada kenaikan lagi maka kembali RS butuh relaksasi agar yang bergejala ringan sampai sedang berdasarkan best practice kita di RSDL Indrapura maka di Malang kita merasa perlu menyiapkan itu maka tadi diresmikan, insyaallah besok sudah siap menerima pasien," kata Khofifah.

Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi. Ia mengatakan alat tes ini memang diminta gubernur diberikan banyak oleh BNPB karena adanya peningkatakan kasus yang signifikan beberapa pekan terakhir.

Alat tes cepat ini akan segera disebar di berbagai daerah di Jatim untuk bisa memasifkan tes cepat antigen yang memiliki kepresisian data hingga 85 persen. Sebagaimana metode tesnya sama dengan tes usap. Namun hasilnya bisa diketahui lebih cepat yaitu sekitar 20 menit.

"Akan langsung kita gunakan. Yang telah kena tracing, tentu kita masifnya. Kalau cepat kita tau yang terpapar maka cepat kita bisa lakukan penanganan supaya mempersempit peluang penyebaran," kata Joni.

Baca juga: Gagal Nyalip, Pengendara Motor di Tuban Terpental Lalu Dihantam Truk Box hingga Tewas

Sebagaimana diketahui setelah mengalami pelandaian pertambahan kasus, belakangan di Jatim kasus kembali meningkat.

Setelah sempat nol zona merah, saat ini sebanyak enam kabupaten kota di Jatim masuk kembali ke zona merah atau resiko tinggi terpapar covid-19.

"Maka jangan sepelekan protokol kesehatan. Kemarin sudah bagus, tapi kemudian masyarakat lengah, di jalan jalan sekarang mulai banyak lagi warga tidak pakai masker, maka butuh ada pengetatan lagi protokol kesehatannya," tegas Joni. (SURYA/Fatimatuz Zahroh) 

Editor: Pipin Tri Anjani

Berita Terkini