TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sidoarjo sudah berjalan.
Jam malam, pembatasan operasional pusat perbelanjaan, resto, café dan sebagainya sudah dilakukan.
Tapi rencana lockdown desa di Sidoarjo masih belum dijalankan.
Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menyampaikan ada beberapa kendala.
Baca juga: Kondisi Dalam Kabin Sriwijaya Air Sebelum Take Off Divideo Ibu, Sri: Telpon Terputus, Tanda Terakhir
Baca juga: Pelaku Gendam Nyamar Jadi ASN, Gasak Ponsel Penjual Buah Kota Batu dengan Modus Rencana Penggusuran
Diantaranya terkait data yang perlu pengecekan di lapangan dan sejumlah pertimbangan untuk melaksanakan kebijakan ini.
“Kami sudah menggelar rapat bersama Forkopimda terkait rencana lockdown desa. Data yang ada perlu dicek ke lapangan untuk memastikan kondisi riilnya seperti apa,” jawab Cak Hud, panggilan Pj Bupati Hudiyono, Selasa (12/1/2021).
Apalagi dalam cocokan data itu, disebutnya, ada beberapa perbedaan dalam perkembangannya.
Dicontohkan, Dinkes Sidoarjo menyebut daerah yang penyebaran virus Corona ( Covid-19 ) nya sedang tinggi ada di Waru, Wonoayu, dan Sedati.
Baca juga: Postingan Terakhir Okky Pramugara Sriwijaya Air SJ 182 Bak Firasat? Bukan Foto Sendiri, Yaudah
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemkot Madiun Rehab Ruang VIP RS Sogaten
“Saya dapat data dari Provinsi, yang terbaru ini Gedangan sedang tinggi. Nah, kondisi ini perlu sinkronisasi. Perlu pengecekan di lapangan, bagaimana kondisi terbaru,” lanjutnya.
Jika ada penampahan 10 orang lebih pasien baru, disebutnya perlu lockdown.
Bisa lockdown desa atau lockdown tingkat RW, tergantung kondisinya.
Menurutnya, klasifikasi desa yang akan dilockdown adalah desa berstatus zona merah.
Tapi sejauh ini, laporan dinkes menyebut bahwa dari 18 kecamatan di Sidoarjo, hanya beberapa zona oranye. Lainnya kuning.
“Di setiap kecamatan perlu dicek menyeluruh, kalau ada desa atau RW yang tingkat penyebarannya tinggi, pasien aktif lebih dari 10 orang, perlu dilockdown. Itu upaya untuk mencegah penyebaran agar tidak meluas,” ujar Cak Hud.