Ngaji Gus Baha

Gus Baha' Dan KH Said Aqil Satu Nasab Dengan Waliyulloh 'KH Sholeh Darat'

Penulis: Yoni Iskandar
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Baha' dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

Para santri kembali ke langgar, nderes pelajaran-pelajaran, dari ruangan di sebelahnya yang dipisahkan oleh dinding kayu, didengar oleh mereka sayup-sayup perbincangan antara Mbah Soleh dengan tamu tadi dalam Bahasa Arab.

Ketika malam telah semakin larut, sang tamu berpamitan, Mbah Soleh mengantarkannya sampai serambi rumahnya. Usai melambai di halaman langgar, tamu itu melangkah ke arah jalan besar.

Dalam sekejap, ia telah menghilang dalam gelap malam.

“Niku wau sinten, kiai? (Itu tadi siapa, kiai?), kadose dereng nate tindak mriki? rasanya belum pernah datang ke sini?” tanya seorang santri senior, yang menyuguhi wedang tadi.

“Oh, iku mau Imam al-Ghozali (Itu tadi Imam al-Ghozali), beliau merestui kitab yang kutulis,” jawab Mbah Sholeh kalem.

“Subhanolloh, masyaAlloh. Bukankah Imam al-Ghozali sudah wafat ratusan tahun lalu, kiai?” ujar mereka takjub sambil bertanya-tanya.

“Ya itulah karomah beliau. Mari kita berdo’a tawassul kepada Imam Al-Ghozali agar ilmu kita diberkahi,” pungkas Mbah Sholeh seraya menyuruh santrinya kembali ke langgar.

Berita Terkini