TRIBUNJATIM.COM - Ulah ustaz cabul ini membuat warga satu desa ngamuk.
Terkuak seorang ustaz cabul menyetubuhi santriwati dengan modus ajak ziarah.
Ustaz cabul itu mengajar mengaji di Kampung Ciomas Desa Dangiang Kecamatan Cilawu, Garut.
Akibat ulah cabulnya, madrasah tempat mengaji itu dibakar warga satu desa pada Senin (5/4/2021)
Baca juga: Dalang Penghancur Rumah Tangga Hotma-Desiree Pengusaha Lain? Ayah Tiri Bams Tak Kuat: Fotonya Jelas
Kasubag Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat saat dihubungi Selasa (6/4/2021) sore membenarkan adanya peristiwa pembakaran bangunan tempat mengajar mengaji.
Aparat kepolisian saat ini telah menangani kasus dugaan pencabulan yang melatarbelakangi aksi pembakaran tersebut.
Menurut Muslih, dari informasi yang didapat pihaknya dari orangtua murid yang menjadi korban pencabulan, pelaku berinisial RS (42) sempat membawa sanrtiwati dan menginap di salah satu wisma di kawasan Garut Kota dengan alasan akan melakukan ziarah.
"Tanggal 12 Maret korban dibawa menginap di wisma dengan alasan ziarah, di tempat itu korban dirayu hingga disetubuhi," katanya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Nasib Miris Oknum Perwira Nyabu di Mobil, Ternyata Mantan Kasat Narkoba, CCTV Menjawab Motifnya?
Setelah pulang, menurut Muslih, orangtua korban merasa curiga karena sikap anaknya berubah menjadi tidak semangat mengaji, padahal sebelumnya sangat rajin .
Selain itu, korban juga sering marah-marah kepada orangtuanya dan sempat meminta dinikahkan dengan guru ngajinya.
Mendengar permintaan sang anak, menurut Muslih orangtua korban pun akhirnya menanyai lebih jauh alasannya hingga kemudian terungkap bahwa putrinya telah dicabuli.
Mendengar itu, orangtua korban pun mengadukan permasalahan ini ke desa.
"Pembakarannya dilakukan secara spontan oleh warga karena kesal, sebelumnya warga memang sudah curiga," katanya.
Pelaku sendiri, menurut Muslih, telah kabur sebelum tempat mengajinya digeruduk warga.
Aparat kepolisian saat ini masih memburu pelaku.
Baca juga: Pulang Bimbel, Siswi Berlumur Darah, Orang Tua Syok Anak ‘Digilir’ 4 Pria, Ending Tewas: Tak Kuat
Kronologi kejadian pembakaran madrasah diungkap Tatang Supriatna, kepala Dusun Ciomas Desa Dangiang kepada wartawan, Selasa (6/4/2021).
Awalnya orangtua murid yang mengaji di madrasah tersebut mendatangi balai desa dan menceritakan anaknya telah dicabuli oleh guru ngajinya kepada kepala desa.
Mendengar informasi tersebut, warga pun emosi.
Pada malam harinya, warga yang emosi pun mendatangi madrasah tersebut.
Namun, mereka tidak menemukan pelaku hingga warga melampiaskan emosinya dengan membakar madrasah tempat pengajian.
"Jadi yang bakar bukan cuma warga Ciomas, tapi satu desa karena tidak terima wilayahnya dikotori ustaz cabul itu," katanya.
Baca juga: Wanita Potong Ujung Alat Vital Pacar saat Tidur Lalu Dibuang ke Toilet, Curiga Korban Selingkuh
Tatang menuturkan, aktivitas mengaji di tempat tersebut, belum lama dilakukan.
Pelaku yang merupakan warga pendatang tiba-tiba membangun tempat mengaji tanpa izin tokoh masyarakat sekitar dan pengurus lingkungan.
Warga, menurut Tatang, baru mengetahuinya setelah bangunan yang dijadikan tempat mengaji itu berdiri.
"Baru 8 bulan, memang pendatang, tidak tahu dari mana asalnya karena tidak ada laporan," jelas Tatang.
Baca juga: Benar Hotma Sitompul Usir Istrinya, Ternyata Ibu Bams Eks Samsons Selingkuh? Pengacara: Menjadi-jadi
Menurut Tatang, dari informasi warga, jumlah murid yang belajar mengaji di tempat tersebut adalah 20 orang.
Sebanyak 19 orang di antaranya adalah perempuan.
Dari informasi anak-anak yang biasa mengaji, pelaku memang mampu menerangkan pelajaran secara baik hingga mudah diterima muridnya.
Aksi pembakaran tempat mengaji tersebut, menurut Tatang merupakan akumulasi kemarahan warga kepada pelaku
Sebab, sebelumnya warga pernah mendapat laporan bahwa ada murid mengaji diraba-raba oleh pelaku.
Namun, saat itu warga tidak sampai semarah saat ini.
Di tahun 2020 lalu, seorang guru ngaji di Palembang, Sumatera Selatan berinisal WH (28) ditangkap pihak kepolisian lantaran telah mencabuli muridnya sendiri yakni ZT (13).
Kasus ini terbongkar setelah WH menjadi bulan-bulanan keluarga dari ZT sebelum akhirnya diserahkan ke Polrestabes Palembang.
WH mengatakan, aksi pencabulan itu ia lakukan di rumahnya di Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 08.00WIB.
Mulanya, WH mengirimkan pesan singkat kepada ZT untuk mengaji ke rumahnya.
Tanpa curiga, korban lalu datang ke kediaman pelaku yang ketika itu dalam keadaan sepi.
"Saya bilang mau latih pernapasan biar ngajinya bagus. Saat itulah saya cabuli," kata WH saat berada di Polrestabes Palembang.
Baca juga: Jeritan Aurel Hermansyah di Malam Pertama Diajak Masuk Atta Halilintar, Heboh Lihat di Kasur: Ungu
Usai melakukan aksinya tersebut, WH pun mengizinkan korban ZT untuk pulang ke rumah.
Rupanya, ZT menceritakan kejadian yang dialaminya tersebut kepada pihak keluarga.
Mendengar kabar tersebut, keluarga dari korban langsung mencari keberadaan pelaku.
Ketika bertemu di depan minimarket tak jauh dari kediamannya, WH pun langsung dihajar hingga akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian.
"Kalau belajar mengaji dengan saya sudah dua bulan. Baru kali ini saya lakukan karena khilaf," ujar pelaku.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene membenarkan pihaknya menerima tersangka kasus pencabulan berinisial WH.
Kasus tersebut saat ini telah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang.
Berita tentang kasus pencabulan
Berita tentang kasus pemerkosaan