Hingga saat ini forkopimda Jatim bersama tiga Bupati terus melakukan koordinasi.
Tim BPBD Kabupaten Kota dan juga dari BPBD Provinsi Jatim langsung turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi.
"Kita sudah mengirimkan tim untuk turun langsung ke titik-titik yang mengalami dampak parah. Agar segera dilakukan pengamanan, dan juga evakuasi. Ada tim dari BPBD kabupaten kota, juga dari provinsi yang kini ada di lokasi-lokasi terdampak untuk tanggap kebencanaan," tegas Khofifah.
Tidak hanya itu, Tim BPBD Provinsi Jawa Timur bersama koordinasi bupati setempat juga berencana mendirikan tempat-tempat pengungsian bagi korban yang mengalami kerusakan bangunan yang berat. Area pengungsian ini dikoordinasikan langsung oleh masing-masing bupati yang daerahnya terdampak.
"Nanti malam, saya, Kapolda, Pangdam, dan tiga Bupati yaitu Bupati Malang, Bupati Lumajang dan Bupati Blitar, kami akan rapat secara virtual untuk mengkoordinasikan tentang dampak dan tanggap bencana gempa ini. Yang jelas evakuasi dan pendataan hingga kini terus kita lakukan," tegasnya.
Secara khusus ia juga mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada, namun tidak takut berlebihan.
Kewaspadaan harus dilakukan guna mengantisipasi jika ada gempa susulan. Berdasarkan informasi BMKG, gempa ini termasuk gempa menengah dan disebabkan karena aktivitas subduksi.
Berita tentang Gempa di Malang
Berita tentang Khofifah Indar Parawansa
Berita tentang Jawa Timur