Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan update data terkini rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang melanda Jatim akhir pekan lalu, Sabtu (10/4/2021).
Ia mengatakan bahwa data update hingga pagi ini, Senin (12/4/2021), total ada sebanyak 1.270 rumah yang dilaporkan ke Pemda Lumajang, yang kondisinya rusak terdampak gempa.
Ribuan rumah itu mulai dari yang kondisinya rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat. Sesuai data tersebut, ribuan rumah itu akan segera dilakukan rekonstruksi dan pemulihan pasca gempa.
Baca juga: Madura Berdarah, Mertua Tega Bacok Menantu Saat Salat, Bermula dari 1 Pertanyaan Soal Anak Pelaku
“Data yang masuk sampai pagi ini, ada sebanyak 1.270 rumah yang rusak ringan hingga berat, yang sudah terlapor ke kami. Kini kami sedang menyusun langkah-langkah prioritas berdasarkan kecamatan mana yang paling terdampak, untuk kita selesaikan pembersihan rumah terlebih dahulu,” kata Bupati Thoriq saat mendampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Pronojiwo pagi ini.
Sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Rumah rusak sedang hingga berat akan dibantu rekonstruksinya oleh TNI dan Polri. Sedangkan yang rusak ringan akan diswakelola bersama masyarakat.
Bantuan dana rekonstruksi rumah juga telah disiapkan. Dengan nilai Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 24 juta kategori rusak sedang dan 10 juta kategori rusak ringan. Selain itu, mereka juga diberikan uang bantuan tunggu hunian Rp 500 ribu per rumah tangga per bulan selama menunggu pembangunan rumah selesai.
“Kita juga sedang melakukan validasi rumah aman dan tidak aman. Misalnya rumah yang rawan kita akan robohkan. Karena efeknya jika ada bencana nanti akan berat, dan masyarakat juga kita larang dulu untuk ke rumah yang kondisinya tidak aman,” tegasnya.
Memasuki dua hari setelah gempa, Bupati Thoriq menegaskan bahwa kini penanganan tanggap bencana masih dilakukan. Terutama melakukan pemenuhan kebuthan dasar, makanan minuman dan tempat tinggal. Warga disediakan tempat istirahat yang layak juga oleh pemda.
Selain itu ia juga berterima kasih pada BNPB dan pemerintah pusat yang menyediakan bantuan tunggu hunian sebagaimana disebutkan di atas. Menurutnya bantuan itu sangat membantu. Dan tentunya diharapkan bisa mengurangi potensi adanya klaster pengungsi. Sebab jika bertahan di posko pengungsian, yang berkerumun kondisinya, akan berpotensi menimbulkan penularan virus Corona.
(Fz/fatimatuz zahroh)
Kumpulan berita Jatim terkini