Reporter: Mochamad Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Tak seperti membalikkan telapak tangan, itulah yang dirasakan Kls Isy Raditaka Mardyansah (26), ABK kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas.
Kariernya untuk masuk di korps TNI tidaklah mudah, bahkan disebut pernah gagal lebih dari sekali.
Hal itu disampaikan Mugiyono (56), ayah Raditaka Mardyansah (Dika) saat didampingi istrinya, Sutiah.
Diungkapkannya, Dika dua kali gagal menjadi anggota TNI saat mendaftar.
Pada pendaftaran ketiga, akhirnya ia berhasil dan memilih angkatan laut.
"Tiga kali daftar baru diterima, ya jadi gagal dua kali," katanya saat ditemui di rumahnya, Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban, Senin (26/4/2021).
Ia menjelaskan, setelah diterima bergabung dengan TNI sekitar tahun 2015, Dika menjadi tulang punggung keluarga.
Baca juga: Sabar dan Rajin Berdoa Pesan Terakhir Kru KRI Nanggala 402 Kls Isy Raditaka Mardyansah pada Ayah
Baca juga: Kisah Sepatu Awak KRI Nanggala 402 Serda Ede Pandu Yudha Kusuma yang Tak Bisa Dimiliki
Sebab, kakaknya yang juga sebagai anggota TNI bertugas di luar Pulau Jawa dan sudah menikah.
Dika juga memiliki dua adik yang belum bekerja, rencana adik ketiga juga akan mengikuti kariernya sebagai anggota TNI.
"Dika tulang punggung, saya sangat kehilangan, dia anak yang baik, disiplin. Sudah 6 tahun di TNI," ucapnya dengan nada bergetar.
Sekadar diketahui, Raditaka Mardyansah merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Kakak dari Dika juga diketahui merupakan anggota TNI yang telah bertugas di luar Pulau Jawa.
Dika menempuh pendidikan di Tuban, yakni SDN Kesamben 1, SMPN 2 Plumpang, dan SMAN 1 Widang.
Terbelah Jadi 3 Bagian