Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini bacaan doa akhir Ramadan dengan lafal Latin dan artinya.
Anda disarankan untuk membaca doa ini agar bisa berjumpa Ramadan tahun depan.
Hari ini Rabu, 12 Mei 2021 merupakan hari terakhir puasa.
Besok sudah Lebaran 2021 atau Hari Raya Idul Fitri.
Tidak terasa, bulan Ramadan akan segera meninggalkan umat Islam.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Syawal 1442 H atau Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Artinya, Rabu (12/5/2021) hari ini adalah hari terakhir umat Islam untuk berpuasa.
Baca juga: 15 Quotes Perpisahan Ramadan yang Sedih & Penuh Haru, Besok Sudah Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2021
Jelang berakhirnya bulan Ramadan, ada beberapa doa yang dapat dibaca umat Islam.
Doa akhir Ramadan ini berisi tentang dengan harapan bisa kembali bertemu pada Ramadan tahun depan.
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Ayang Utriza Yakin menuliskan doa akhir Ramadan.
Inilah doa akhir Ramadan yang dibagikan Ayang Utriza Yakin lewat akun Twitter-nya, @Ayang_Utriza sebagaimana dikutip Tribunnews.com ( grup TribunJatim.com ), Sabtu (23/5/2020):
Baca juga: Keutamaan Membayar Zakat Fitrah saat Ramadan, 5 Pahala Diraih Bagi Pembayar, Ini Niat Zakat Fitrah
Doa Akhir Ramadan
Ulama mengajarkan membaca doa di hari akhir Ramadan:
اللهم لا تجعله آخر العهد من صيامنا إياه، فإن جعلتَه فاجعلني مرحومًا، ولا تجعلني محرومًا
"Allôhumm lâ taj’alhu âkhirol ‘ahdi min shiyâminâ iyyâhu, fa’in ja’altahu faj’alnî marhûman, wa lâ taj’alnî mahrûman."
Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau jadikan bulan Ramadan ini Bulan Ramadan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadan terakhir bagiku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi dan jangan jadikan aku orang yang Engkau murkai.
Sementara itu, ada pula sejumlah doa yang juga bisa dibaca pada akhir Ramadan.
Sejumlah doa berisi pengharapan agar umat Islam dapat berjumpa dengan Ramadan tahun depan.
Selain itu, memohon ampunan pada Allah SWT agar dibebaskan api neraka serta semoga Allah SWT menerima amal ibadah yang dilakukan selama Ramadan.
Baca juga: Resmikan Masjid Baitul Mumin di Penghujung Ramadan, Kapolres Tuban: Masyarakat Bisa Salat di Sini
Berikut sejumlah doa akhir Ramadan lain yang dikutip Tribunnews.com ( grup TribunJatim.com ) dari berbagai sumber:
1. Ya Allah, Ramadhan sebentar lagi akan berlalu, Aku mohonkan pada-Mu dengan perantaraan Wajah-Mu yang mulia, dengan perantaraan kalimat-Mu yang sempurna.
Seandainya masih bersisa padaku dosa yang belum Kau ampuni, atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya atau hingga berlalunya bulan Ramadhan ini, maka ampunilah semuanya ya Allah.
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku.
Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati dan bukan puasa yang hampa semata Maha Suci Allah dengan segala Firmannya. Amin.
Doa ini adalah doa yang diajarkan Rasulullah sebagai doa perpisahan bulan Ramadhan malam ke-28 dan malam ke-29.
Orang yang mendoakan ini pada malam terakhir bulan Ramadhan, akan mendapat dua kebaikan yakni berjumpa dengan Ramadhan berikutnya atau pengampunan serta rahmat dari Allah.
2. Ya Allah, aku mohon dengan perantaraan rakhmat, keluhuran, kebaikan, ampunan, karunia, kebaikan, dan pemberian-Mu.
Janganlah Engkau menjadikan Ramadan ini sebagai kesempatan terakhirku.
Sudilah kiranya Engkau mengantar aku hingga Ramadan berikutnya dalam keadaan yang paling baik dan perlihatkan aku hilal Ramadhan berikutnya bersama dengan orang-orang yang melihat keleluasaan rakhmat-Mu.
Limpahkanlah anugerah-Mu. Tiada Tuhan selain Allah.
3. Ya Allah, aku memohon pada-Mu, sudilah Engkau mencurahkan Rakhmat-Mu pada Nabi Muhammad dan keluarga-Nya dan jadikan juga bulan ini penuh dengan keagungan Ramadhan yang sudah berlalu dari kami sejak Kau turunkan ke dunia ini sebagai sebuah berkah di dalam menjaga agama, jiwa dan semua kebutuhanku.
Berilah aku berkat untuk mengatasi semua masalah, sempurnakan juga pemberian nikmat-Mu ini, palingkan aku dari semua keburukan dan hias aku dengan pakaian kesucian pada bulan ini.
4. Ya Allah, hamba berharap jangan Engkau jadikan puasa ini menjadi puasa terakhir di dalam kehidupanku.
Andai Engkau memiliki ketetapan sebaliknya, maka hamba mohon untuk menjadikan puasaku menjadi puasa yang penuh dengan rahmat dan bukan sebuah puasa yang sia-sia serta tidak berarti.
Jika ada dosaku yang belum Engkau ampuni atau siksaan yang akan aku dapatkan karena dosa tersebut sehingga menyebabkan terbit fajar pada malam ini atau bulan ini berlalu, maka hamba mohon ampunilah hamba wahai Zat yang maha pengasih dari semua yang mengasihi.
5. Ya Allah, penuhkan hidupku dengan banyak amalan sunnah dan muliakan aku dengan terkabulnya seluruh doaku.
Dekatkan perantaraanku pada-Mu di antara semua perantara, wahai yang tak sibuk dengan permintaan orang yang meminta.
Baca juga: Hilal di Tanjung Kodok Tak Tampak, Idul Fitri 1442 H Muhammadiyah dan NU Jatuh Pada Kamis 13 Mei
Tata Cara Salat Idul Fitri, Dilengkapi Niat, Jumlah Takbir, Bacaan di Sela-sela Takbir
Shalat Idul Fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dikerjakan umat muslim pada pagi hari saat hari raya Idul Fitri.
Pada Lebaran 2021, umat Islam diimbau untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah terutama yang berada di zona merah dan zona oranye.
Sementara di zona hijau dan kuning, salat Idul Fitri dapat diadakan di masjid dan lapangan, tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun lalu, salat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah baik secara sendirian/munfarid maupun berjamaah.
Bila dilakukan secara berjamaah, maka jumlah jamaah yang melaksanakan salat Ied minimal empat orang.
Rinciannya, satu orang menjadi imam dan tiga lainnya makmum.
Selain itu, setelah Ied di rumah, khatib bisa melaksanakan khutbah.
Namun, jika jumlah jamaah kurang dari empat orang, maka salat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.
Pun jika dalam pelaksanaan salat Idul Fitri berjamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka boleh dilakukan tanpa khutbah.
Bila shalat Idul fitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka tidak perlu ada khutbah.
Adapun tata cara shalat Ied di rumah sama seperti pelaksanaan salat Ied di lapangan atau masjid.
Baca juga: Jelang Idul Fitri, Polisi Datangi Masjid dan Musala di Gresik, Sosialisasi Larangan Takbir Keliling
Berikut panduan/kaifiat shalat Idul Fitri berjamaah di rumah:
1. Sebelum salat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
2. Salat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.
3. Memulai dengan niat salat Idul fitri.
Lafaz niat salat Idul Fitri sebagai makmum adalah:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
Sementara bila jadi imam, lafaz niat salat Idul Fitri adalah:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala.
4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.
5. Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
6. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
7. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan.
Di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam) dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
10. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Baca juga: Salat Idul Fitri 1442 H di Jember Berbasis Lingkungan Mikro, Jamaah Diminta Bawa Kantong Alas Kaki
Bagi yang ingin tetap melaksanakan khutbah setelah shalat, berikut panduan/kaifiat khutbah Idul Fitri:
1. Khutbah Idul Fitri hukumnya sunnah yang merupakan kesempuranaan shalat Idul Fitri.
2. Khutbah Idul Fitri dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.
3. Khutbah pertama dimulai dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua dimulai dengan takbir tujuh kali.
4. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali
b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله
c. Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Membaca ayat Al-Quran
5. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali
b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله
c. Membaca shalawat Nabi SAW antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Mendoakan kaum muslimin
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Akhir Ramadhan dengan Lafal Latin dan Arti, agar Bisa Berjumpa Ramadhan Tahun Depan