Gempa di Blitar

Penyebab Gempa Blitar yang Terasa sampai Surabaya & Yogyakarta, Menurut Pakar Bukan Megathrust

Penulis: Alga
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar peringatan gempa bermagnitudo 6,2 di Blitar, Jawa Timur

Sedangkan dari kedalamannya terjadi pada bagian lempeng yang menunjam atau disebut intraslab.

Terjadinya gempa intraslab, berkaitan dengan zona subduksi Jawa yang berada 200 km di selatan Jawa.

Sehingga, akibat subduksi ini bisa terbentuk zona-zona kegempaan, di zona tumbukan (megathrust), zona interslab, dan intraslab.

Gayatri juga menyebut, gempa instraslab yang terjadi di Blitar ini kemungkinan tidak akan menyebabkan tsunami.

Hal ini karena biasanya gempa yang menyebabkan tsunami adalah gempa di daerah tumbukan.

Meski demikian, ia menekankan untuk tetap waspada.

Pasalnya, daerah Jawa Timur menyimpan potensi gempa megathrust yang bisa menyebabkan tsunami.

"Sejarah tsunami di wilayah ini juga ada, sehingga memang harus tetap waspada," pungkasnya.

Kendati gempa bumi yang dilaporkan tidak berpotensi tsunami, namun, getaran akibat guncangan gempa bumi ini dirasakan di sejumlah wilayah.

Yakni dengan skala intensitas yang bervariasi dari skala II hingga V MMI.

Di mana pada skala intensitas V MMI yaitu di Blitar, getaran diperkirakan oleh hampir semua penduduk.

Orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.

Sementara untuk skala intensitas II MMI saja, getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Baca juga: Gempa di Blitar, Sejumlah Wilayah Jatim Terdampak, Warga Surabaya Turut Merasakan Getaran

Namun, gempa bumi tektonik yang mengguncang Blitar dan sekitarnya, bukanlah gempa megathrust.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Mitigasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.

Halaman
123

Berita Terkini