Terlebih ada beberapa adegan yang selayaknya dilakukan wanita dewasa.
Banyak yang menuduh jika adegan dalam sinetron ini justru mengandung pedofilia.
Pasalnya, pemeran Zahra yang masih duduk di bangku SMP harus beradu peran dengan Panji Saputra yang berusia 39 tahun.
Baca juga: Adi Sastro Jijik dengan Akting Arya Saloka Sebelum Jadi Mas Al, Suami Putri Anne: Paku Cinta Padamu
Pro kontra tayangan ini, membuat akun Indosiar dan KPI diserbu oleh netizen.
Sayangnya, hingga artikel ini dimuat, pihak KPI dan Indosiar belum memberikan tanggapannya.
Namun artis Ernest Prakasa sudah buka suara terkait sinetron yang menghebohkan ini.
Melalui akun Instagram miliknya, Ernest Prakasa menyebut jika pihak televisi sangat keterlaluan.
Ernest Prakasa menegaskan jika tolak ukur sesama manusia tak sama dengan rating TV.
"Karena banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara.
Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun. Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?," tulis @ernestprakasa.
Baca juga: Ernest Kritik Pernikahan Atta dan Aurel Diposting di Sekretariat Negara, Fiersa: Cuma Rakyat Jelata
Sinopsis Zahra
Zahra berkisah tentang seorang gadis desa dari keluarga miskin yang menikah dengan pria yang punya 2 istri.
Zahra terpaksa menikah karena ayahnya juga memiliki utang pada Tirta.
Pak Tirta yang diperankan oleh Panji Saputra (39) merupakan orang kaya raya dan pemilik kebun teh.
Zahra awalnya diceritakan terlibat cerita kisah asmara dengan Alsyad, teman sekolahnya.